Butuh strategi komunikasi yang berbeda untuk menarik perhatian gen Z. Generasi yang lahir dari tahun 1997-2012 ini tak lagi mengonsumsi informasi dengan cara tradisional.
Berdasarkan data yang dipublikasikan Axios, tiga per empat gen Z, milenial, dan gen X menggunakan media sosial untuk mencari informasi.
Sedangkan platform paling populer untuk mengumpulkan informasi di kalangan gen Z secara berurutan yakni Instagram, YouTube, TikTok, dan Facebook.
Baca juga: 3+ Jenis Artikel yang Disukai oleh Gen Z, Kesehatan Jadi Idola!
Demi memikat perhatian mereka, praktisi public relations (PR) harus menerapkan strategi komunikasi yang tak hanya menarik tapi juga relevan dan interaktif.
RadVoice Indonesia telah merangkum lima strategi komunikasi yang dapat dilakukan PR untuk menarik perhatian gen Z sebagai berikut.
Strategi Komunikasi untuk Gen Z
Pilih Platform yang Sesuai
Gen Z sangat aktif di platform media sosial seperti Instagram, TikTok, maupun YouTube.
Sebagai praktisi PR, Anda harus memanfaatkan publikasi yang kuat dan konsisten di platform ini. Gunakan gaya komunikasi dan format konten unik yang mereka sukai.
Gen Z cenderung memilih konten visual atau video pendek, alih-alih informasi yang panjang.
![strategi komunikasi](https://radvoice.id/wp-content/uploads/2024/12/social-media-marketing-concept-marketing-with-applications-1024x683.jpg)
atau video pendek melalui media sosial. (Foto: Freepik)
Sesuaikan juga gaya komunikasi yang Anda gunakan di setiap platform. Misalnya, di TikTok yang lebih santai dan menghibur. Sementara di YouTube dapat menjadi pilihan untuk konten yang lebih panjang seperti vlog atau storytelling mendalam.
Buat Konten yang Relevan
Dikutip dari Forbes, Anda dapat memuat konten yang cepat menarik perhatian seperti video ringkas dan visual yang menarik untuk memberikan dampak secara instan dan meninggalkan kesan.
Anda juga dapat memanfaatkan tren yang sedang viral atau berkolaborasi dengan influencer yang relevan.
Mengikuti tren yang sedang berkembang bisa membantu meningkatkan visibilitas dan engagement konten.
Terapkan Orisinalitas
Gen Z dikenal sebagai generasi yang menghargai keaslian dan dapat mengenali konten yang dibuat-buat dengan mudah.
Untuk itu, PR harus dapat menerapkan strategi komunikasi melalui storytelling yang original dan berkarakter.
Baca juga: 5 Elemen Penting untuk Membuat Konten Storytelling Memikat
![strategi komunikasi](https://radvoice.id/wp-content/uploads/2025/02/successful-executive-asia-young-businesswoman-smart-casual-wear-drawing-writing-using-pen-with-digital-tablet-computer-thinking-inspiration-search-ideas-working-process-modern-office-1024x683.jpg)
adalah melalui storytelling yang original dan berkarakter. (Foto: Freepik)
Pastikan ciri khas yang membuat brand mudah dikenali seperti gaya humornya, tone yang santai, atau narasi yang dekat dengan keseharian mereka.
Konten-konten seperti behind the scenes dari sebuah brand maupun video pendek interaktif di TikTok biasanya banyak digemari gen Z.
Dorong Keterlibatan Gen Z
Gen Z cenderung menyukai konten interaktif yang memungkinkan mereka berpartisipasi secara aktif.
Strategi komunikasi yang diterapkan PR dapat melalui kuis interaktif di media sosial, menanggapi komentar, mengajukan pertanyaan opini, dan sebagainya. Upaya ini dapat melibatkan gen Z secara lebih personal dan mempertahankan perhatian mereka.
Tunjukkan Nilai yang Didukung Perusahaan
Anda tak bisa sekadar menyampaikan pesan yang biasa untuk menarik perhatian gen Z. Anda juga harus menunjukkan komitmen perusahaan yang berdampak positif.
Menurut Forbes, gen Z memiliki nilai dan preferensi yang berbeda dibandingkan generasi sebelumnya karena memprioritaskan orisinalitas, tanggung jawab sosial dan lingkungan, hingga inklusivitas.
Baca juga: Pentingnya Press Release CSR dalam Program Perusahaan
![strategi komunikasi](https://radvoice.id/wp-content/uploads/2023/03/beauty-influencer-concept-young-woman-use-makeup-sponge-with-liquid-foundation-review-vlog-1024x683.jpg)
(Foto: snowing/Freepik)
Jika ada suatu brand skincare yang mengusung kampanye keberlanjutan, maka gen Z akan cenderung tertarik pada brand yang melakukan aksi nyata atas kampanyenya itu. Misal dengan menggunakan material ramah lingkungan atau menerapkan produksi dengan jejak karbon rendah.
Gen Z juga menghargai brand yang menghormati keberagaman, dari segi gender, ras, budaya, maupun orientasi. Brand makeup yang menyediakan produk inklusif seperti produk dengan berbagai shade kulit akan lebih digemari.
Kesimpulan
Media sosial menjadi platform penting untuk menjalankan strategi komunikasi yang menarik gen Z.
Dari hasil penelitian, gen Z tak betah membaca informasi panjang dan cenderung memilih konten visual atau video pendek.
Sebagai praktisi PR, Anda dapat memanfaatkan platform media sosial untuk mempromosikan brand.
Melalui platform tersebut, Anda dapat membuat konten yang relevan, mengedepankan orisinalitas, mendorong keterlibatan langsung dengan gen Z, hingga menunjukkan nilai-nilai perusahaan.