Mengenal Ritual ‘Coffee Manten’: Strategi Komunikasi Hotel Tugu Blitar dalam Menghidupkan Tradisi

strategi komunikasi hotel tugu blitar

Sepasang buah kopi berkualitas terbaik yang dianalogikan sebagai dua pengantin menjadi inspirasi strategi komunikasi Hotel Tugu Blitar.

Mengambil latar belakang budaya tradisional Jawa, ‘Coffee Manten’ merupakan bagian dari tradisi turun temurun yang menjadi penanda dimulainya musim panen kopi.

Di kebun kopi seluas 900 hektare milik jaringan Hotel Tugu, masyarakat dapat mengikuti ritual tradisional dalam sebuah prosesi khusus tersebut saat musim panen kopi hampir tiba.

RadVoice Indonesia berkesempatan untuk menyaksikan langsung ritual yang hanya digelar setahun sekali ini, atas undangan dari Hotel Tugu Blitar pada Juni 2025.

Hotel yang berlokasi di pusat kota Blitar ini menyediakan paket wisata budaya bagi tamu yang menginap untuk ikut menyaksikan prosesi ‘Coffee Manten’ di kebun Kawisari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

strategi komunikasi hotel tugu blitar
Ritual ‘Coffee Manten’ menjadi bagian dari strategi komunikasi Hotel Tugu Blitar dalam memperkenalkan tradisi di kebun kopi Kawisari. (Foto oleh Hotel Tugu Blitar)

Apa Itu ‘Coffee Manten’?

Dalam prosesi ini, ‘pasangan pengantin’ Joko Gondel dan Sri Gondel akan diarak menuju altar sebagai simbol penyatuan.

Sementara sepasang Kembar Mayang, rangkaian bunga tradisional Jawa, akan dibawa dua pria dalam iring-iringan. 

Saat tiba di gerbang bangunan utama, mereka akan disambut sepasang Kembar Mayang lainnya yang dibawa dua perempuan muda.

Sepasang Kembar Mayang ini kemudian ditukar sebagai lambang bersatunya pengantin pria dan wanita. 

Joko Gondel dan Sri Gondel sejatinya bukan manusia. Mereka adalah buah kopi terbaik dari kebun Kawisari yang disimbolkan sebagai pasangan pengantin. 

Buah kopi pertama yang dipetik akan dimasukkan dalam kendi untuk diserahkan kepada sesepuh kebun.

Prosesi kemudian dilanjutkan dengan upacara selamatan yang dipimpin tokoh agama setempat.

Pada dasarnya, ‘Coffee Manten’ bukan sekadar ritual, tapi juga narasi visual dan emosional yang kuat dalam menyampaikan nilai dan sejarah Jawa.

Hal ini yang bersinggungan erat dengan strategi komunikasi Hotel Tugu Blitar yang menonjolkan tradisi dan warisan budaya.

Strategi Komunikasi Hotel Tugu Blitar Lewat ‘Coffee Manten’

Ritual ‘Coffee Manten’ merupakan tradisi di kebun kopi Kawisari yang telah dimulai sejak tahun 1870-an. 

Tradisi ini merupakan ungkapan rasa syukur warga setempat yang banyak bekerja di kebun kopi atas panen yang melimpah dengan harapan hasil panen di tahun depan akan lebih baik. 

Regional Sales & Marketing Tugu Hotel Rosiany T. Chandra, akrab disapa Sian, mengatakan bahwa ‘Coffee Manten’ bukan sekadar ajang promosi tapi juga melestarikan tradisi yang sudah ada sejak lama. 

“Banyak yang tertarik dengan tradisi ini, jadi mengapa tidak kita tawarkan bagi tamu-tamu yang menginap,” ucap Sian. 

strategi komunikasi hotel tugu blitar
Sejumlah petani mulai memetik buah kopi sebagai bagian dari ritual ‘Coffee Manten’. (Foto oleh Priska Sari Pratiwi)

Selain di Hotel Tugu Blitar, para tamu juga dapat menginap di Hotel Tugu Malang yang berjarak kurang lebih dua jam dari kebun Kawisari.

Tamu dapat memesan paket wisata ‘Coffee Manten’ ini dari jauh hari melalui website resmi Hotel Tugu maupun melalui travel agency online.

Melalui ritual ‘Coffee Manten’, para tamu tidak hanya menikmati wisata petik kopi, tapi juga diajak untuk memahami nilai-nilai tradisi yang diwariskan para leluhur. 

Tradisi ini menjadi bagian dari strategi komunikasi Hotel Tugu Blitar dalam memperkenalkan budaya lokal secara otentik, sekaligus memperkuat citra hotel sebagai destinasi yang mengedepankan warisan sejarah.

“Tamu kami ajak belajar sejarah, bukan hanya dari buku, tapi juga dari pengalaman langsung melihat tradisi dan budaya yang hidup di masyarakat,” lanjut Sian.

Tawarkan Pengalaman Unik

Daya tarik utama dari program ini ada pada keunikan pengalaman yang ditawarkan, mulai dari menelusuri sejarah panjang kebun kopi Kawisari, mengikuti prosesi budaya, hingga kesempatan untuk terlibat langsung dalam kegiatan panen kopi. 

Terlebih ritual ini hanya digelar setahun sekali dengan penentuan hari yang tak tentu karena dihitung berdasarkan penanggalan Jawa. 

“Sekarang itu banyak wisatawan yang ingin lebih dekat dengan alam. Bisa menginap tidak jauh dari kebun, ikut prosesi budaya. Iini yang terus kami dorong,” kata Sian.

strategi komunikasi hotel tugu blitar
Prosesi doa sebelum mulai mengantarkan ‘pengantin’ alias buah kopi pertama yang dipetik. (Foto oleh Priska Sari Pratiwi)

Menariknya, wisatawan mancanegara justru menjadi kelompok tamu pertama yang tertarik pada program ini. 

Menurut Sian, hal itu dipicu ketertarikan mereka pada sesuatu yang benar-benar baru dan berbeda karena tidak ditemui di negara asalnya. 

“Meski kini tamu domestik juga sudah mulai banyak yang menghargai kekayaan lokal, awal mulanya memang banyak diminati tamu mancanegara,” katanya.

Tantangan Melestarikan Tradisi

Meski tantangan teknis seperti aksesibilitas dan promosi masih menjadi pekerjaan rumah, Sian meyakini bahwa dukungan media dan publikasi akan sangat membantu menyampaikan pesan tradisi ini kepada publik yang lebih luas. 

“Kami sangat menghargai media yang membantu mempromosikan acara ini agar bisa tersampaikan dengan baik, sekaligus ajakan untuk mengenali dan mencintai budaya kita sendiri,” ujarnya.

Ke depan, Sian berharap agar program seperti ‘Coffee Manten’ dapat memperkuat daya tarik pariwisata Indonesia secara menyeluruh. 

“Harapan kami tentunya apa yang kami kemas di Tugu ini bisa menjadi daya tarik tersendiri di luar kekayaan alam Indonesia,” kata Sian.

“Jadi, apa yang sudah indah di luar hotel relevan dengan konsep ruangan maupun pengalaman bersantap dan konsep cerita sejarah yang kami kemas,” tambahnya.

Inovasi Kuliner Sebagai Strategi Komunikasi Hotel Tugu Blitar

Dalam upaya memperkuat identitas lokal, Hotel Tugu Blitar juga menghadirkan inovasi kuliner yang tidak dapat ditemukan di tempat lain.

Salah satu kreasi terbarunya adalah es kopi pleret, minuman khas yang memadukan cita rasa tradisional dengan sentuhan modern.

Minuman ini merupakan kombinasi dari kopi Kawisari dengan es pleret, minuman tradisional Blitar berbahan dasar tepung beras, santan, dan sirup gula merah.

Racikan ini menghasilkan rasa yang khas, manis, gurih, dengan sensasi kopi yang tetap terasa.

strategi komunikasi hotel tugu blitar
Es kopi pleret yang menjadi menu andalan merupakan bagian dari strategi komunikasi Hotel Tugu Blitar dalam memperkenalkan kuliner khas ke masyarakat luas. (Foto oleh Priska Sari Pratiwi)

Menu ini baru dikenalkan sekitar sebulan terakhir dan langsung menarik perhatian para tamu karena belum tersedia di tempat lain.

“Es kopi pleret ini hanya ada di tempat kita. Di tempat lain belum ada,” ujar Hartini Suswanto, manajer operasional Hotel Tugu Blitar.

Menurut Hartini, inovasi semacam ini menjadi bagian dari strategi komunikasi Hotel Tugu Blitar untuk memperkenalkan budaya lokal secara lebih luas.

Lewat kuliner, hotel tidak hanya menyajikan makanan, tetapi juga menceritakan budaya Blitar kepada masyarakat.

“Untuk hotel, kita memang berusaha agar Tugu Blitar semakin dikenal di luar. Kita terus berinovasi menciptakan hal-hal baru, termasuk makanan khas di sini ke masyarakat,” tambahnya.

strategi komunikasi hotel tugu blitar
Biji kopi dari kebun Kawisari yang menjadi bahan dasar membuat es kopi pleret khas Hotel Tugu Blitar. (Foto oleh Priska Sari Pratiwi)

Kesimpulan

Budaya lokal menjadi bagian penting dari strategi komunikasi Hotel Tugu Blitar.

Melalui ritual ‘Coffee Manten’, hotel ini tidak hanya menawarkan pengalaman wisata, tapi juga mengajak para tamu untuk memahami nilai-nilai tradisi dan sejarah.

Tradisi ini dinilai menjadi cara yang efektif dalam menyampaikan pesan tentang identitas hotel secara lebih dalam dan berkesan.

Strategi komunikasi Hotel Tugu Blitar juga terlihat dalam inovasi kuliner seperti es kopi pleret.

Dengan memadukan kopi Kawisari dan minuman khas Blitar, hotel berupaya menciptakan sajian spesial untuk mengangkat cita rasa lokal agar lebih dikenal publik.

Let's Amplify Your Voice Together

Tell us about your project, and we will get back to you within one business day.

Contact Us!
Contact Us!
RadVoice Indonesia
Hello
Can we help you?