Pernahkah melihat cuplikan film di platform streaming Netflix dipromosikan dengan gaya kehidupan yang terasa begitu dekat dengan Anda?
Seperti cuplikan film ‘World War Z’ yang diunggah di akun Instagram Netflix pada 23 Juni 2025.
Dalam cuplikan singkat yang menunjukkan adegan kemacetan panjang itu, Netflix menuliskan keterangan dalam video dengan “POV kena macet di TB Simatupang terus diserang zombi”.
Keterangan yang tertulis dalam video relatable bagi warga Jakarta yang terbiasa menghadapi kemacetan di Jalan TB Simatupang.
Jalan yang menghubungkan wilayah Jakarta Selatan hingga Jakarta Timur ini, memang dikenal sebagai salah satu “jalur neraka” di Jakarta.

Keresahan warga ibu kota tersebut direspons Netflix dengan membuat konten dari cuplikan film yang relevan dan seolah menggambarkan kondisi Jalan TB Simatupang.
Strategi yang dikenal dengan hyperlocal PR ini telah lama dimanfaatkan Netflix dalam mempromosikan kontennya.
RadVoice Indonesia akan mengulas apa itu hyperlocal PR dan bagaimana Netflix memanfaatkannya untuk mempromosikan konten di media sosial. Berikut selengkapnya.
Apa Itu Hyperlocal PR?
Mengutip Cmlabs, hyperlocal PR merupakan bagian dari strategi marketing yang menargetkan calon pelanggan berdasarkan lokasi mereka.
Strategi ini fokus pada orang-orang yang paling mungkin membeli produk atau layanan, di mana dalam konteks ini adalah pengguna yang telah berlangganan Netflix.
Selain lokasi, konten yang dibuat juga menyesuaikan dengan kebiasaan, budaya, bahasa, dan isu lokal yang relevan dengan audiens.
Artinya, konten promosi dikaitkan dengan kebiasaan lokal atau fenomena sosial yang sedang populer.
Di sinilah strategi hyperlocal PR berperan penting untuk membantu brand menyampaikan pesan yang lebih relevan dan terasa dekat dengan target audiensnya.
Baca juga: Bagaimana AI Mengubah Industri PR di Masa Depan
Mengapa Strategi Hyperlocal PR Penting?
Menurut The Media Ant, berikut sejumlah alasan strategi hyperlocal PR penting diterapkan untuk platform global seperti Netflix.
Menjangkau Audiens Secara Lebih Tepat
Strategi hyperlocal PR membuat perusahaan menyampaikan pesan yang benar-benar sesuai dengan lokasi dan kebutuhan audiens.
Lantaran lebih tepat, cara ini bisa membuat orang lebih tertarik dan akhirnya membeli produk atau layanan yang ditawarkan.
Konten Lebih Relevan dan Menarik
Ketika konten terasa lebih dekat dan relevan dengan kehidupan sehari-hari, orang pun jadi lebih mudah tertarik dan mau berinteraksi dengan brand atau perusahaan.
Hal ini mendorong hubungan yang lebih personal dan meningkatkan kemungkinan audiens untuk membeli, berbagi, atau merekomendasikan brand tersebut kepada orang lain.

Meningkatkan Traffic dan Engagement
Strategi hyperlocal dapat membantu meningkatkan traffic maupun engagement di media sosial.
Ketertarikan audiens untuk berinteraksi mampu meningkatkan eksposur brand, serta membuka peluang lebih besar untuk membangun hubungan yang kuat dengan komunitas lokal.
Strategi Hyperlocal PR yang Digunakan Netflix
Apa saja strategi yang digunakan Netflix dalam menerapkan konten hyperlocal?
‘Glokalisasi’ Konten
Untuk menarik perhatian audiens lokal, Netflix perlu menghadirkan konten yang relevan secara budaya dan interaktif.
Mengutip Asia PR, strategi ini juga dikenal dengan istilah “glokalisasi” atau globalisasi dan lokalisasi. Strategi ini menggabungkan pendekatan global dengan penyesuaian lokal.
Cuplikan film World War Z yang disesuaikan dengan kondisi kemacetan di Jalan TB Simatupang, Jakarta, menjadi salah satu contoh bagaimana Netflix menyesuaikan konten yang dibuat dengan audiens lokal.
Selain itu, Netflix juga kerap memproduksi serial televisi dan film asli di berbagai negara.
Misalnya: Money Heist dari Spanyol, The Crown dari Inggris, Squid Game dari Korea Selatan, hingga Gadis Kretek dari Indonesia.
Baca juga: Strategi PR Squid Game: Pembelajaran untuk Bisnis Anda

Co-CEO Netflix Ted Sarandos menyebut, Squid Game menjadi salah satu bukti bagaimana serial televisi itu bisa mendunia karena mengangkat cerita khas Korea Selatan tanpa dibuat-buat.
Hal ini membuat penonton dari berbagai negara bisa ikut terhubung dengan cerita yang terasa asli dan kaya dengan budayanya.
Bahkan proses promosinya kemudian diadaptasi secara kreatif di berbagai negara, termasuk Indonesia, dengan menunjukkan nilai maupun budaya lokal sehingga menjadi lebih relevan dan menarik bagi audiens setempat.
Pemilihan Bahasa dan Gaya Komunikasi Lokal
Netflix menyesuaikan gaya bahasa dalam promosinya, baik di media sosial maupun materi iklan, agar sesuai dengan kebiasaan berbicara audiens lokal.
Tak jarang mereka menggunakan bahasa gaul, istilah masa kini, bahkan meme khas daerah.
Misalnya di akun Instagram, Netflix menggunakan istilah sehari-hari seperti “jokes bapack-bapack”, “salting”, “sat-set”, “hobi tubir”, bahkan menyebut karakter boneka di Squid Game sebagai “boneka dakjal” sehingga membuat komunikasi terasa santai dan dekat dengan audiens Indonesia.
Baca juga: 5 Drama Korea Jurnalistik yang Wajib Ditonton untuk Mengenal Dunia Wartawan

Dalam beberapa unggahan, Netflix juga kerap membuat meme dari cuplikan film yang kemudian dimodifikasi dengan caption yang relevan.
Strategi penggunaan gaya bahasa lokal yang dilakukan Netflix ini tak sekadar mengikuti tren semata, tapi juga upaya membangun kedekatan emosional dan budaya dengan audiens.
Di tengah persaingan platform streaming yang semakin ketat, komunikasi yang terasa akrab dan dekat dengan keseharian audiens menjadi cara efektif untuk meningkatkan awareness dan engagement.
Audiens pun merasa lebih relevan dengan konten lokal tersebut, alih-alih menerima konten yang terlalu umum dan terasa jauh.
Memanfaatkan Influencer Lokal
Netflix sering bekerja sama dengan influencer, selebritas, content creator, maupun tokoh lokal lainnya yang relevan dengan target audiens.
Mereka biasanya diajak membuat konten kreatif untuk mempromosikan film atau serial tertentu agar terasa lebih dekat.
Misalnya, saat promosi serial Squid Game season ketiga, Netflix menggelar acara ‘Squid Game 3: The Jump Rope Challenge’ di Plaza Senayan, Jakarta yang digelar sejak 26 Juni hingga 6 Juli 2025.
Baca juga: Belajar Strategi Komunikasi Krisis dari 4 Drama Korea Ini
Beragam permainan khas Korea Selatan mulai dari ddakji, gonggi, jego, dan permainan baru yang ada di musim ketiga yakni jump rope ditampilkan untuk menarik audiens.
Netflix mengundang sejumlah influencer dan content creator untuk meramaikan acara tersebut sehingga menarik audiens umum lainnya.
Platform streaming yang telah ada sejak 1997 itu juga pernah menjadikan aktor Reza Rahadian sebagai talent untuk menjawab sindiran bahwa film Indonesia selalu dimainkan Reza.
Mereka membuat konten daftar film lokal favorit tanpa Reza yang bermain di dalamnya.
Kesimpulan
Strategi hyperlocal PR yang dijalankan Netflix berguna membangun kedekatan dengan audiens di berbagai wilayah, termasuk Indonesia.
Dengan menyesuaikan konten dan gaya komunikasi berdasarkan konteks lokal, mulai dari penggunaan bahasa gaul, meme, hingga kolaborasi dengan influencer, konten yang dihasilkan pun terasa relevan dan dekat dengan pengguna.
Selain memperkuat hubungan emosional dengan audiens, strategi ini juga menjadi cara efektif untuk bersaing dengan platform streaming lainnya.