Mengenal Storytelling dalam PR: Apa Itu dan Mengapa Penting?

storytelling dalam PR

Siapa yang bisa melupakan campaign legendaris Nike – Just Do It? Storytelling dalam PR menginspirasi orang untuk melampaui batas, kampanye ini tidak hanya menjual sepatu, tapi juga menyampaikan semangat keberanian dan determinasi. 

Contoh lainnya, Dove’s Real Beauty. Dengan pendekatan storytelling, mereka berhasil mengangkat isu keberagaman dan kepercayaan diri melalui cerita yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. 

Campaign Real Beauty milik Dove, salah satu storytelling dalam PR yang sukses dan melekat di ingatan publik sampai saat ini.
Campaign Real Beauty milik Dove, salah satu storytelling dalam PR yang sukses dan melekat di ingatan publik sampai saat ini. (Foto oleh Unilever)

Cerita-cerita seperti ini memiliki kekuatan yang unik: menyederhanakan ide-ide besar dan kompleks menjadi narasi yang mudah dipahami dan relevan. 

Dalam dunia PR, storytelling berfungsi persis seperti itu. Ia menjadi benang merah yang menghubungkan brand dengan audiensnya secara lebih manusiawi dan bermakna. 

RadVoice Indonesia akan menjelaskan lebih dalam mengenai storytelling, termasuk bagaimana penerapannya dapat membuat strategi komunikasi Anda lebih efektif dan berkesan.

Apa Itu Storytelling dalam PR?

Storytelling dalam PR adalah teknik untuk menyampaikan pesan atau informasi dengan cara yang lebih menarik dan mudah dipahami. Ini dilakukan melalui narasi yang menghubungkan brand dengan audiens. 

Dalam konteks PR, storytelling berfungsi untuk mengubah informasi yang kompleks atau biasa menjadi cerita yang menggugah emosi dan relevan dengan audiens. 

Bayangkan Anda sedang menjelaskan sesuatu yang penting kepada anak-anak. Narasi harus sederhana, menarik, dan mampu menyentuh hati. Dengan cara ini, audiens dapat lebih mudah memahami dan merasa terhubung dengan pesan yang Anda sampaikan.

Ini adalah cara efektif untuk membangun hubungan yang lebih manusiawi antara brand dengan publik.

Storytelling dalam PR ibarat menjelaskan pesan penting kepada anak-anak: sederhana, menarik dan menyentuh hati.
Storytelling dalam PR ibarat menjelaskan pesan penting kepada anak-anak: sederhana, menarik, dan menyentuh hati. (Foto oleh Freepik)

Baca juga: 5 Elemen Penting untuk Membuat Konten Storytelling Memikat

Ciri Khas Storytelling dalam PR

Di dunia PR, storytelling memiliki perbedaan mendasar dibandingkan strategi PR lainnya karena pendekatan yang lebih berbasis emosi dan narasi.

Berikut adalah beberapa hal yang menjadi keunikan storytelling dan membuatnya berbeda dari pendekatan PR pada umumnya:

Fokus pada Emosi dan Koneksi

Storytelling berfokus pada membangun hubungan emosional yang lebih dalam antara brand dan audiens.

Tidak seperti strategi PR tradisional yang sering kali lebih fokus pada fakta atau informasi produk, storytelling mengajak audiens untuk merasakan dan berempati dengan cerita yang disampaikan.

Menceritakan Kisah, Bukan Hanya Menyampaikan Pesan

Dalam strategi PR konvensional, sering kali kita hanya menyampaikan pesan atau informasi yang ingin disampaikan, seperti rilis pers atau pengumuman produk.

Di sisi lain, storytelling dalam PR menyusun pesan dalam bentuk cerita yang lebih menarik dan mudah diingat. Ini dapat membangkitkan ketertarikan audiens untuk terus mengikuti narasi tersebut.

Pendekatan yang Lebih Personal

Storytelling memungkinkan brand untuk berbicara dengan audiens secara lebih personal dan autentik. 

Cerita yang dibuat sering kali mengangkat tema-tema yang relevan dengan kehidupan audiens, sehingga mereka merasa lebih terhubung dan dihargai.

Pendekatan ini berbeda dengan strategi PR lain yang bisa terasa lebih formal atau terpisah.

Alasan Storytelling Menjadi Kunci Strategi PR

Storytelling telah menjadi elemen kunci dalam strategi PR, terutama di tengah perkembangan teknologi yang pesat. 

Seperti yang ditulis Creative Technologist Google Labs Kawandeep Virdee di Predictions for Journalism 2025 milik Nieman Lab, teknologi akan mengubah cara cerita disampaikan, namun pendekatan manusiawi dalam narasi tetap menjadi hal yang tak tergantikan.

Meskipun ada banyak inovasi dan otomatisasi dalam dunia digital, audiens tetap menginginkan cerita yang bisa mereka rasakan. Ini dapat menyentuh emosi mereka dan membuat mereka merasa terhubung.

Membuat Pesan Lebih Menarik dan Mudah Diingat

Cerita yang disampaikan dengan baik memiliki kekuatan untuk membuat pesan lebih menarik dan mudah diingat. 

Cerita yang menyentuh dan relevan akan membuat pesan brand Anda lebih menarik dan mudah diingat.
Cerita yang menyentuh dan relevan akan membuat pesan brand Anda lebih menarik dan mudah diingat. (Foto oleh Freepik)

Selain itu, audiens cenderung lebih ingat cerita yang menyentuh, berkesan, dan relevan dengan pengalaman mereka. 

Dengan storytelling, brand bisa menyampaikan pesan yang lebih kuat dan menyeluruh, yang melekat di benak audiens.

Membangun Hubungan Emosional dengan Audiens

Storytelling memungkinkan brand untuk membangun hubungan emosional yang lebih dalam dengan audiens.

Ketika audiens terhubung dengan cerita yang Anda sampaikan, mereka lebih mungkin untuk merasa terlibat dengan brand dan merasa lebih dihargai.

Cerita yang menggugah emosi ini memperkuat ikatan antara brand dan audiens, yang pada akhirnya meningkatkan loyalitas dan kepercayaan terhadap brand.

Membantu Brand Menonjol di Tengah Persaingan

Di tengah maraknya konten dan iklan yang bertebaran di dunia digital, storytelling dalam PR membantu brand menonjol. 

Dalam persaingan yang semakin ketat, menyampaikan pesan dengan cara yang lebih manusiawi dan autentik bisa membedakan brand Anda dari pesaing.

Audiens lebih tertarik pada brand yang bisa mengisahkan cerita yang menginspirasi atau relevan dengan kehidupan mereka, daripada yang hanya menonjolkan produk atau layanan.

Baca juga: 5+ Cara Perusahaan Membangun Brand Image

Kesimpulan

Storytelling dalam PR telah menjadi elemen penting yang membedakan strategi PR dari pendekatan tradisional lainnya.

Dengan fokus pada koneksi emosional dan narasi yang lebih manusiawi, storytelling mampu membuat pesan lebih mudah diingat, relevan, dan berkesan bagi audiens.

Di tengah perkembangan teknologi dan digitalisasi, storytelling dalam PR tetap memiliki daya tarik karena dapat menghubungkan audiens dengan brand secara lebih personal, menciptakan ikatan yang lebih kuat, dan meningkatkan loyalitas.

Dengan pendekatan yang lebih berbasis emosi dan narasi, storytelling membantu brand menonjol, menciptakan dampak yang lebih besar, dan membangun hubungan yang lebih bermakna dengan audiens.

Contact Us!
Contact Us!
RadVoice Indonesia
Hello
Can we help you?