Liputan investigasi merupakan salah satu bentuk jurnalisme yang mengungkap fakta tersembunyi di balik sebuah peristiwa.
Tempo, dikenal sebagai media yang konsisten melakukan liputan investigasi terhadap berbagai isu, mulai dari politik, korupsi, hingga kebijakan publik.
Di balik liputan investigasi tersebut, terdapat sosok Raymundus Rikang Rinangga Widya yang saat ini menjabat sebagai Redaktur Pelaksana Desk Wawancara dan Investigasi Majalah Tempo.
Dengan pengalaman sejak 2014, Rikang memimpin tim jurnalis dalam melakukan wawancara, riset, hingga menulis artikel.
Baca juga: Mengenal Tugas Reporter, Editor, hingga Pemimpin Redaksi
![liputan investigasi raymundus rikang](https://radvoice.id/wp-content/uploads/2025/02/c445d94f-fc23-4b45-a3ae-e2a4a4f61278-1024x768.jpg)
(Semua foto oleh Raymundus Rikang)
Rikang telah menuliskan berbagai peristiwa dalam laporan investigasinya, mulai dari pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) yang bermasalah saat pandemi Covid-19 hingga meliput langsung invasi Rusia ke Ukraina.
Kiprahnya di dunia jurnalistik juga diakui dengan berbagai penghargaan seperti Excellence in Election Reporting in Southeast Asia Award pada 2021, penghargaan Oktovianus Pogau dan Udin Award pada 2024, dan yang terbaru Anugerah Jurnalistik Adinegoro atas laporan investigasi berjudul ‘Skandal Guru Besar Abal-abal’.
Pada 2020, ia juga menerima penghargaan serupa atas laporannya yang berjudul ‘Hanya Api Semata Api’.
RadVoice Indonesia telah mewawancarai Rikang mengenai liputan investigasi di Tempo. Berikut selengkapnya.
Liputan Investigasi Jurnalis Tempo Raymundus Rikang
Apa yang mendorong Anda untuk memilih topik saat hendak melakukan liputan investigasi tertentu?
“Pemilihan topik berita, termasuk investigasi, di Tempo tak lepas dari kriteria nilai berita. Di antaranya magnitude, proximity, aktualitas, penting, dan prominence.
“Yang tak kalah penting adalah adanya kepentingan publik dalam sebuah kasus yang hendak diinvestigasi.
“Bagi wartawan Tempo, topik mengenai skandal rumah tangga selebritas tak termasuk ke dalam kriteria topik yang layak diinvestigasi.
“Namun, jika ada pejabat publik (menteri, penegak hukum, kepala daerah, pegawai perusahaan negara, anggota DPR/DPRD) yang korupsi anggaran negara dan menyembunyikan/menyamarkan hasil korupsinya dengan nama istri/anggota keluarga lainnya, maka kasus itu menjadi layak diinvestigasi.”
Baca juga: 3 Tips Menulis Artikel Layaknya Jurnalis
Apa tantangan terbesar yang Anda hadapi saat melakukan liputan investigasi?
“Investigasi merupakan teknik jurnalistik di tingkat yang sangat advance.
“Jurnalis mesti punya kemampuan dasar jurnalistik yang komplet untuk menjadi wartawan investigasi. Mulai dari reportase, riset, wawancara, sampai pada penulisan.
“Tantangan terbesar bagi wartawan investigasi adalah membuktikan/menemukan bukti dari temuan atau informasi yang diperoleh pada tahap awal liputan.
![liputan investigasi raymundus rikang](https://radvoice.id/wp-content/uploads/2025/02/a78487f8-87fb-4eea-a40d-b085b68ead91-1024x683.jpg)
Juni 2024.
“Pembuktian itu tak semata-mata pengakuan, melainkan bukti keras yang solid dan tak terbantahkan mengenai dugaan kejahatan atau penyimpangan. Dalam memperoleh bukti itu, jurnalis investigasi tak jarang menghadapi hambatan.
“Contohnya, sumber-sumber yang tak terbuka untuk berbicara kepada jurnalis, lembaga yang tak transparan, sampai ancaman dari aktor-aktor yang terlibat dalam perkara yang diinvestigasi.
“Karena itu, jurnalis investigasi mesti merencanakan liputannya dengan matang serta menghitung risiko yang mungkin akan dihadapi di lapangan ketika mengumpulkan bukti.
Bagaimana cara Anda menyusun laporan investigasi agar mudah dipahami oleh pembaca, terutama untuk topik yang kompleks?
“Tahap perencanaan liputan sama pentingnya dengan tahap liputan/pembuktian investigasi itu sendiri.
“Sebab, pada tahap perencanaan ini, tim investigasi mendata dan membuat perencanaan yang komprehensif. Mulai dari angle liputan, narasumber potensial, data yang sudah diperoleh dan akan dikejar, sampai penulisan.
![liputan investigasi raymundus rikang](https://radvoice.id/wp-content/uploads/2024/11/51f0d451-cd28-47d6-8ea4-5c96ec43dc83.jpg)
“Dalam penulisan cerita investigasi, sebagaimana artikel lainnya, jurnalis mesti membuat rancangan atau draf tulisan.
“Draf ini memuat alur penceritaan sekaligus catatan temuan dari setiap bagian yang memudahkan jurnalis untuk mengemas cerita berdasarkan temuan yang sudah dipilah.
Baca juga: 5 Contoh Lead Berita yang Menarik Perhatian Pembaca
“Dengan begitu, jurnalis tak kesulitan mencegah ketika ia mulai melebar dan tergoda untuk memasukkan hal-hal yang kurang relevan dalam cerita.
“Jangan lupa untuk berdiskusi dengan redaktur atau editor yang akan memberi masukan dalam alur naskah.”
Apa yang menurut Anda menjadi elemen penting dalam menulis laporan investigasi?
“Unsur kepentingan publik. Investigasi, sebagaimana laporan jurnalistik lainnya, tak akan berguna jika ia terlepas dari kepentingan masyarakat, bukan kepentingan segelintir orang atau pejabat saja.
“Investigasi mengenai dana publik yang dikumpulkan oleh yayasan amal jauh lebih menarik ketimbang kekayaan seorang selebritas.
“Lain halnya jika kekayaan selebritas itu diduga berasal dari hasil pencucian uang dari pejabat-pejabat publik, maka topik itu menjadi sangat menarik.
Ketika menemukan hal baru yang lebih menarik di tengah peliputan, apakah Anda akan melanjutkan investigasi atau mengubah topik?
“Mesti dilihat kasus per kasus. Bilamana kejutan itu mengungkap skandal yang lebih besar, maka liputan bisa saja bergeser untuk mendalami temuan baru itu lebih lanjut.
“Namun jika temuan baru itu tak lebih menarik, maka tim semestinya tetap menjalankan rencana liputan seperti semula.”
Kesimpulan
Unsur kepentingan publik menjadi hal terpenting dalam melakukan liputan investigasi.
Untuk itu, dalam melakukan liputan investigasi, perlu memperhatikan magnitude, proximity, aktualitas, kepentingan, dan prominence dari topik yang akan diangkat.
Topik mengenai skandal rumah tangga selebritas, misalnya, tak termasuk ke dalam kriteria topik yang layak diinvestigasi.
Menurut Rikang, jurnalis mesti punya kemampuan dasar jurnalistik yang lengkap untuk menjadi wartawan investigasi. Mulai dari reportase, riset, wawancara, sampai penulisan.
Wawancara dengan Raymundus Rikang Rinangga Widya dilakukan pada Jumat, 7 Februari 2025. Wawancara ini telah diedit agar lebih ringkas.