PR stunt adalah strategi yang dirancang untuk menarik perhatian publik dan media secara luas.
PR stunt bertujuan untuk menciptakan buzz atau keviralan sehingga meningkatkan kesadaran terhadap brand.
Umumnya PR stunt menggunakan pendekatan yang unik bahkan kontroversial agar mudah diingat.
Memahami Arti PR Stunt
RadVoice Indonesia telah merangkum arti PR stunt dan cara kerjanya sebagai berikut.
Apa itu PR Stunt?
Kegiatan PR stunt dirancang untuk menarik perhatian, bahkan bisa sangat mengejutkan.
Dikutip dari PR Lab, kegiatan kampanye yang menarik perhatian ini biasanya dilakukan sebagai pembuka peluncuran atau kick off yang penting.
Keberhasilannya ditentukan oleh seberapa baik aksi tersebut menghasilkan pemberitaan yang positif, pembicaraan di media sosial, dan opini publik.
Terkait jangkauan global dan potensi viralnya, aksi ini sering kali menargetkan platform internet dan media sosial.
Apa Keuntungan PR Stunt?
Meningkatkan Brand Awareness
Kegiatan PR stunt dapat meningkatkan brand awareness secara signifikan. Efek viral yang biasanya ditimbulkan akan menarik perhatian pengguna media sosial.
Ketika kegiatan yang dilakukan unik atau mengejutkan, audiens cenderung akan membagikannya hingga menciptakan efek viral yang memperkuat brand awareness.
Menghasilkan Liputan Media
Selain menarik perhatian publik, kegiatan PR stunt juga akan menarik untuk liputan media. Bahkan tanpa perlu bersusah payah mengundang, media akan tertarik sendiri untuk meliput.
Ingin kegiatan Anda diliput media? Hubungi RadVoice sekarang!
Membuka Kesempatan Kolaborasi
Kegiatan ini berpotensi membuka peluang yang lebih luas untuk berkolaborasi dengan media atau brand lain di masa depan.
Tingginya persaingan terkadang menyebabkan visibilitas perusahaan berkurang karena banyak bisnis yang menawarkan produk atau jasa serupa.
Kegiatan yang menonjol akan membuat brand lebih terlihat sehingga menarik perhatian.
Bagaimana Cara Kerja PR Stunt?
Tentukan Tujuan
Kegiatan ini harus dirancang dengan tujuan yang jelas sebelum keputusan atau tindakan diambil. Misalnya: perusahaan perlu mencapai kemajuan dalam aspek tertentu, terkait dengan tuntutan publisitas atau krisis representasi merek.
Kegiatan ini dapat bervariasi tergantung pada tujuannya, jadi penting untuk mempertimbangkan sasaran sebelum merencanakan suatu acara.
Lakukan Riset Mendalam
Lakukan riset untuk mengetahui manfaat dan risiko yang dapat berkontribusi pada brand awareness.
Anda harus mulai dengan mengidentifikasi semua risiko yang mungkin terjadi, termasuk reaksi negatif, dan bagaimana mempersiapkan diri untuk menghadapinya.
Reaksi publik yang negatif selalu menjadi risiko karena Anda tidak dapat menarik perhatian semua audiens.
Anggaran kegiatan juga harus diperhitungkan, termasuk skenario alternatif karena reaksi publik tidak dapat sepenuhnya diprediksi.
Buat Jadwal Acara
Susun jadwal dengan jelas untuk memastikan keberhasilan. Mulai dari persiapan materi promosi, koordinasi dengan pihak eksternal seperti influencer atau artis, hingga simulasi jika diperlukan.
Selain itu, perhatikan juga momen tertentu seperti hari besar atau peluncuran produk sehingga hasilnya lebih maksimal.
Anda dapat memulai sejak satu sampai dua bulan sebelum acara dengan menyusun konsep acara, memproduksi materi promosi, koordinasi dengan pihak eksternal, dan pengaturan logistik.
Pantau Publikasi di Media Sosial
Mmedia sosial saat ini sangat berpengaruh pada penyebaran informasi tentang aksi PR dengan cepat.
Perusahaan harus memperhatikan kemampuan adaptasi media sosial dari aksi publisitas kegiatan tersebut. Misalnya, dengan membuat tagar dalam unggahan di media sosial.
Biasanya, informasi yang muncul di media sosial akan turut menarik perhatian media. Dengan begitu, PR akan memperoleh media exposure yang lebih luas.
Contoh PR Stunt
Salah satu contoh aksi PR stunt yang terkenal dilakukan restoran cepat saji McDonald’s pada tahun 2019.
Saat itu, McD membalik logo huruf M menjadi W sebagai bentuk dukungan pada hari perempuan internasional. Publik terkejut dengan tindakan tersebut dan penasaran dengan aksi tersebut.
Aksi ini merupakan salah satu contoh yang baik karena direncanakan dengan matang dan bertepatan dengan momen tertentu.
Di tahun yang sama, aksi PR stunt pernah dilakukan brand Uniqlo saat kampanye produk kemeja flannel di MRT Jakarta.
Saat itu, sejumlah orang berkemeja flannel warna-warni mendadak memenuhi MRT. Kondisi itu kemudian disebarluaskan melalui media sosial.
Sejumlah pengguna media sosial pun dibuat heran dan bertanya-tanya terkait keberadaan sejumlah orang yang kompak mengenakan kemeja flannel tersebut.
Belakangan diketahui bahwa PR stunt itu merupakan bagian kampanye Uniqlo dalam mempromosikan produknya.
Kesimpulan
PR stunt merujuk pada kegiatan yang menimbulkan efek viral hingga dibicarakan publik.
Jika berhasil, kegiatan ini dapat membantu perusahaan meningkatkan brand awareness, mendapatkan perhatian media, hingga membuka kesempatan kolaborasi.
Namun harus diperhitungkan berbagai risiko yang mungkin terjadi apabila kegiatan yang dilakukan ternyata gagal menarik perhatian publik.
Untuk itu, perlu riset mendalam dan penyusunan jadwal yang jelas untuk memastikan keberhasilan kampanye.