Anda mungkin pernah mendengar istilah artikel advertorial. Ternyata, ada perbedaan advertorial dengan bentuk konten lainnya.
Mengutip The Economic Times, advertorial adalah artikel berbayar di sebuah media massa.
Jika dilihat sekilas, artikel ini tidak jauh berbeda dari konten penulisan yang lainnya.
Hanya saja, di akhir artikel akan terdapat sebuah ajakan atau call to action terhadap sebuah produk atau jasa.
Selain advertorial, ternyata masih banyak istilah content marketing lain yang mungkin belum banyak diketahui secara luas.
Artikel ini akan membahas tentang perbedaan antara advertorial dan bentuk konten lainnya.
Perbedaan Advertorial dengan Bentuk Pemasaran Lain
RadVoice Indonesia telah merangkum perbedaan advertorial dengan bentuk pemasaran lain dalam artikel berikut.
1. Advertorial vs Editorial
Advertorial dan editorial menjadi bagian penting dari rencana pemasaran untuk setiap perusahaan.
Sayangnya, tidak semua orang paham perbedaan advertorial atau editorial dan kapan harus memilihnya ketika ingin memasarkan sebuah produk atau jasa.
Mengutip tulisan Steve Hunt di LinkedIn, advertorial adalah konten berbayar atau disponsori oleh sebuah perusahaan.
Nantinya, konten tersebut akan diperiksa oleh klien sebelum dipublikasikan secara luas.
Perlu diingat, klien memiliki kuasa penuh terhadap sebuah artikel advertorial, termasuk pemilihan foto dan kalimat yang digunakan.
Selain itu, artikel advertorial juga akan dibedakan dari kolom artikel editorial lainnya.
Sementara itu, editorial biasanya dibuat untuk menginformasikan tentang sebuah produk atau jasa dari sebuah brand.
Untuk menerbitkan artikel ini, seorang jurnalis tidak perlu mendapatkan persetujuan dari klien.
Biasanya, editorial diambil dari press release yang diberikan oleh klien yang ingin mengenalkan produk atau jasanya secara lebih luas.
2. Advertorial vs Native Advertising
Perbedaan advertorial selanjutnya yang wajib diketahui oleh seorang marketer adalah advertorial dan native advertising.
Dalam artikel Milestone dijelaskan, advertorial dan native advertising memiliki tempatnya masing-masing.
Advertorial sangat cocok digunakan ketika sebuah merek ingin menarik calon audiens untuk meningkatkan penjualan.
Berbeda dengan advertorial, native advertising dipilih jika sebuah merek ingin meningkatkan kesadaran merek atau brand awareness.
Native advertisement biasanya dibuat dengan gaya seperti advertorial sebuah website, hanya saja ditempatkan bersamaan dengan kolom iklan.
Konten native advertisement menggunakan bahasa yang mengedukasi dan tidak terkesan seperti promosi, layaknya sebuah advertorial.
Isi sebuah narrative advertisement biasanya lebih sederhana, sehingga audiens akan lebih mudah mengenali produk atau jasa yang dipasarkan.
Hal ini dipercaya membuat calon konsumen semakin penasaran, sehingga mereka tertarik untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan.
3. Advertorial vs Sponsored Article
Perbedaan advertorial dan sponsored article adalah dua jenis konten editorial yang serupa dalam banyak hal.
Mengutip paper.club, kedua konten ini merupakan format asli yang terintegrasi ke dalam platform penerbitan.
Hanya saja, terdapat perbedaan adverorial dan sponsored article dari tujuannya.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, advertorial ditujukan untuk meningkatkan penjualan sebuah produk atau jasa.
Sementara, artikel bersponsor ditujukan untuk mempromosikan produk terbaru dengan gaya edukasi kepada pembaca.
Biasanya, sponsored article digunakan untuk mendapatkan backlink dari sebuah website yang jangkauannya lebih luas.
Tak heran, jika artikel bersponsor selalu menyematkan link dalam setiap artikelnya.
Hal ini dipercaya dapat meningkatkan brand awareness terhadap sebuah produk dan jasa, khususnya lewat media digital.
Kendati demikian, keduanya tetap digunakan sebuah brand untuk mengenalkan produknya secara lebih luas kepada masyarakat.
Kesimpulan
Penting untuk seorang pemasar mengetahui jenis-jenis konten dalam memasarkan sebuah produk atau jasa.
Nah, seorang pemasar perlu mengetahui jika terdapat perbedaan advertorial dengan beberapa konten lain, seperti berikut ini.
- Advertorial vs editorial
- Advertorial vs native advertising
- Advertorial vs sponsored article
Konten pemasaran tersebut memang dapat digunakan untuk mengenalkan produk atau jasa dari perusahaan Anda, hanya saja tujuannya berbeda.
Sebagai marketer, Anda wajib paham perbedaan advertorial dan bentuk konten lainnya. Pastikan juga Anda telah memilih konten pemasaran sesuai dengan tujuannya masing-masing, ya.
Yuk, mulai kenalkan produk atau jasa perusahaan Anda untuk menjangkau lebih banyak lagi konsumen!