Apakah Anda familiar dengan konten evergreen? Konten jenis ini merupakan konten yang memiliki masa berlaku yang panjang, bahkan abadi.
Konten evergreen bukanlah konten musiman karena tidak terpaku pada isu tertentu. Selain itu, tipe konten ini mempunyai isu tersendiri yang selalu dicari audiens.
Salah satu contoh konten evergreen yaitu artikel tutorial. Artikel ini banyak peminat, khususnya bagi orang-orang yang ingin belajar hal yang baru seperti cara membuat makanan tertentu dan tips lainnya.
Walaupun tidak termasuk konten musiman, siapa sangka konten evergreen mempunyai banyak manfaat bagi website Anda? Konten ini membantu menumbuhkan website dan meningkatkan traffic.
Pembuatan konten ini pun cenderung mudah, namun organic traffic terus mengalir. Hal tersebut bisa menjadi prospek jangka panjang bagi website yang dikelola.
Membuat konten evergreen juga tidak memerlukan biaya yang besar, sehingga sangat patut untuk dipertimbangkan.
Tips Membuat Konten Evergreen
Pertanyaannya sekarang: Bagaimana cara memproduksi konten ini agar hasilnya maksimal?
RadVoice Indonesia merangkum beberapa tips membuat konten evergreen yang bisa Anda lakukan.
1. Audit Konten
Hal pertama yang harus Anda lakukan sebelum membuat konten evergreen adalah mengaudit konten yang telah terbit. Audit membantu Anda untuk menentukan konten mana yang berhasil maupun gagal berdasarkan tolak ukur bisnis.
Konten jenis ini tidak harus selalu menggunakan konten baru. Anda bisa mendaur ulang konten lama untuk dijadikan konten baru.
Dikutip dari Search Engine Journal, dua kategori konten lama yang bisa Anda pilih untuk membuat konten evergreen yaitu greatest but not latest hits dan hidden gems.
Greatest but not latest hits merupakan konten lama yang masih relevan untuk didaur ulang. Anda juga bisa menggunakan kategori hidden gems, di mana Anda memilih konten lama berkualitas tinggi dan sesuai dengan strategi bisnis Anda.
Content audit juga penting dilakukan untuk optimasi website. Anda dapat memulai proses audit konten dari menentukan tujuan utama sebelum menganalisis konten secara lebih lanjut.
2. Hindari Bahasa yang Terlalu Teknis
Sebelum membahas style bahasa, Anda harus mengetahui target audiens yang ingin dituju terlebih dahulu.
Jika target audiens Anda adalah kalangan umum yang ingin mengetahui informasi, hindarilah bahasa yang teknis. Bahasa yang teknis hanya akan membuat audiens tidak tertarik membaca konten Anda.
Seperti dikutip dari Copypress, hindari penggunaan jargon secara berlebihan jika Anda berupaya memperluas penawaran kepada segmen pasar yang barangkali tidak terlalu menguasai bidang Anda.
Namun, jika target audiens Anda adalah para profesional di bidangnya, Anda bisa saja menggunakan bahasa teknis.
3. Optimalkan SEO
Mengoptimalkan SEO dapat membantu konten Anda berada di halaman awal mesin pencari.
Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah meletakkan keyword pada judul URL dan mendistribusikannya di setiap bagian artikel.
Penting bagi Anda untuk memberikan alt text dan memasukkan hyperlink dari konten lainnya ke dalam artikel Anda.
4. Pemilihan Kata Kunci yang Tepat
Keyword juga merupakan komponen penting yang harus Anda perhatikan dalam konten evergreen. Anda tentunya harus memilih kata kunci yang evergreen supaya artikel tetap relevan dari waktu ke waktu.
Ketika memilih kata kunci, Anda bisa melakukan riset dengan membuat daftar keyword yang relevan. Tidak perlu khawatir, Anda bisa mencari keyword yang tepat menggunakan beberapa keyword tools gratis seperti Semrush dan Google Keyword Planner.
Kesimpulan
Secara umum, terdapat empat tips untuk membuat konten evergreen yang bisa memberikan banyak manfaat bagi bisnis, yaitu:
- Audit konten
- Hindari bahasa yang terlalu teknis
- Optimalkan SEO
- Pemilihan kata kunci yang tepat
Itulah beberapa tips yang bisa Anda terapkan untuk membuat konten evergreen. Apakah Anda sudah menggunakan tips ini sebelumnya?