Memahami Istilah Media Darling: Cara Bentuk Citra di Mata Publik

media darling

Media darling merujuk pada sosok atau brand yang populer dan sering mendapat perhatian positif dari media.

Menjadi media darling kerap disebut sebagai pencapaian bagi PR, sebab strategi humas berhasil membuat sosok atau brand tersebut disukai media.

Siapa sosok yang menurut Anda menjadi media darling di Indonesia?

RadVoice Indonesia telah merangkum penjelasannya sebagai berikut.

Memahami Istilah Media Darling

Istilah media darling pertama kali muncul pada 1977 di harian The Washington Post.

Dikutip dari Indonesia PR, media darling menjadi pencapaian bagi PR karena apa pun yang dilakukan oleh sosok tersebut akan membuat media dengan senang hati meliputnya. Hal ini tentu akan turut berpengaruh pada citra atau reputasi sosok tersebut.

Namun menjadi media darling tentu bukanlah sesuatu yang bisa dicapai dalam waktu singkat. Butuh strategi yang tepat untuk membangun citra positif dan cerita yang menarik.

media darling
Media darling menjadi pencapaian bagi PR karena apa pun yang dilakukan oleh sosok tersebut akan membuat media dengan senang hati meliputnya. (Foto oleh annastills/Freepik)

Bangun Personal Branding yang Konsisten

Awali dengan membangun personal branding mengenai sosok atau brand tersebut. Caranya dengan menjelaskan siapa, apa yang dilakukan, dan bagaimana melakukannya.

Sosok yang muncul harus memiliki kepribadian, nilai, atau gaya komunikasi yang mudah dikenali dan relevan dengan audiens.

Dikutip darI SKC PR, Anda dapat membuat konten informasi yang menggambarkan sosok tersebut untuk dibagikan ke semua saluran media, akun media sosial, atau situs web.

Sertakan elemen visual seperti foto, infografis, dan video yang dapat membuat konten menjadi lebih menarik perhatian.

Keberadaan konten yang memuat informasi ini dapat membantu media memahami dengan lebih baik.

Contoh sosok di Indonesia yang memiliki personal branding konsisten adalah selebritas Maudy Ayunda.

Ia selama ini dikenal sebagai sosok yang cerdas dan bertalenta. Hal ini terkait dengan bagaimana ia menampilkan dirinya melalui berbagai akun media sosial.

Selebritas Maudy Ayunda yang dikenal sebagai sosok cerdas dan bertalenta. (Tangkapan layar dari Instagram Maudy Ayunda)

Baca juga: 6 Jenis Konten LinkedIn untuk Perkuat Personal Branding Anda

Muncul di Publik

Anda dapat memanfaatkan berbagai acara penting yang berkaitan dengan industri untuk memperkenalkan diri ke publik dan media.

Anda dapat menjadi pengisi acara dalam pameran, lokakarya, dan konferensi.

Kehadiran Anda di berbagai media seperti TV, media sosial, dan podcast dapat membantu meningkatkan eksposur.

Anda dapat membagikan cerita pribadi atau pencapaian yang autentik dan menarik perhatian.

Menjalin Hubungan Baik dengan Media

Bangun dan pertahankan hubungan baik dengan media.

Selain menjadi pembicara di berbagai acara, Anda dapat memberikan kesempatan untuk wawancara eksklusif kepada media.

Kemudahan akses yang diberikan kepada media akan memberikan nilai positif, sehingga media pun dengan senang hati akan meliputnya.

media darling
Kemudahan akses yang diberikan kepada media akan memberikan nilai positif, sehingga media pun dengan senang hati akan meliputnya. (Foto oleh oatawa/Freepik)

Dalam konteks politik, politisi dengan gaya komunikasi yang santai akan membuatnya mudah diliput oleh media.

Cara ini dinilai berbeda dengan gaya pejabat pada umumnya yang kerap membatasi akses media karena birokrasi.

Baca juga: 4 Cara Menjalin Hubungan dengan Media agar Jurnalis Mengingat Anda

Responsif kepada Media

Saat media meminta informasi lebih lanjut, hubungi mereka sesegera mungkin. Jika Anda butuh waktu untuk menyusun informasi yang mereka minta, maka sampaikan dengan jelas.

Sikap ini perlu dilakukan karena media memiliki tenggat waktu terkait pemberitaan yang harus dipublikasikan.

Jadi, pastikan untuk memberitahu mereka jika Anda belum dapat memenuhi janji untuk menjawab pertanyaan. Cara ini akan memberikan citra yang positif bagi Anda.

media darling
Responsif kepada media akan membantu Anda membangun citra positif dalam pemberitaan. (Foto: zinkevych oleh Freepik)

Dari sudut pandang media, tiap media memiliki hak menentukan siapa yang akan menjadi media darling dalam pemberitaannya.

Dikutip dari publikasi Fisip UAJY, media harus tetap menjaga objektivitas dan independensinya dalam menentukan media darling. Sebab, efeknya akan turut berpengaruh kepada publik.

Misalnya, ketika media memberitakan seorang politisi secara positif dengan frekuensi tinggi, maka publik akan memikirkan sosok tersebut secara positif pula. Serupa ketika media memberitakan hal yang buruk tentang figur tertentu.

Kesimpulan

Keberhasilan bagi seorang sosok untuk menjadi media darling merupakan pencapaian bagi PR. Sebab, tanpa perlu bersusah payah, media akan dengan senang hati meliput sosok tersebut.

Namun terdapat sejumlah langkah yang perlu Anda lakukan jika ingin menjadi media darling, yakni mulai dari membangun personal branding, sering muncul di publik, menjalin hubungan baik dengan media, hingga bersikap responsif kepada media.

Dengan strategi ini, maka seseorang dapat membangun kehadiran yang kuat di publik sekaligus menjaga citra positif untuk membuatnya menjadi favorit media.

Contact Us!
Contact Us!
RadVoice Indonesia
Hello
Can we help you?