Pengalaman Eka Gona Putri Mengelola Media Relations di Organisasi Internasional

Media relations di organisasi internasional yang fokus pada topik pembangunan bukan hanya soal berkomunikasi dengan media untuk membangun citra publik. 

Bagi Eka Gona Putri, seorang communications specialist dengan pengalaman lebih dari satu dekade di organisasi internasional dan LSM, media relations memiliki peranan sangat strategis.

Menurutnya, media relations turut andil dalam membangun kepercayaan publik, memengaruhi arah kebijakan, sampai mendorong advokasi untuk isu-isu penting yang sering kali luput dari perhatian publik.

Dalam artikel ini, Gona berbagi pengalamannya dengan RadVoice Indonesia mengenai praktik membangun relasi media yang efektif dan menggambarkan peranan media relations yang strategis.

Peran Media Relations di Organisasi Internasional

Menurut Gona, peran media relations di organisasi internasional telah berkembang jauh dalam satu dekade terakhir. 

Di awal kariernya, hubungan dengan media lebih banyak difokuskan pada memperkenalkan organisasi, program, dan hasil kerja melalui rilis pers atau konferensi media.

Pendekatannya kini jauh lebih strategis. Media tidak lagi hanya sebagai saluran penyebaran informasi, tapi juga sebagai mitra dalam memengaruhi kebijakan dan mendorong advokasi. 

Baca juga: Mengapa Peran Media Penting untuk NGO?

“Kami bekerja agar organisasi bisa jadi mitra strategis pemerintah dalam merumuskan kebijakan,” ujar Gona, yang kini bekerja sebagai communications lead di sebuah lembaga kerja sama internasional yang dikelola pemerintah Jerman.

Dalam konteks ini, media menjadi jembatan penting antara masyarakat, organisasi, dan pengambil kebijakan.

Media Relations di Organisasi Pembangunan Internasional
Gona (kedua dari kanan) menyebutkan, media kini bukan sekadar penyampai informasi, tapi mitra strategis dalam mendorong advokasi dan kebijakan bagi organisasi internasional. (Semua foto oleh Eka Gona Putri)

Peran Media yang Semakin Strategis

Gona menyebutkan, perkembangan ini terjadi karena kerja-kerja organisasi internasional kini sudah lebih kompleks dan multidimensional. 

Tidak hanya menyampaikan program, tapi juga memperjuangkan isu-isu penting seperti kesetaraan gender, perubahan iklim, atau pembangunan inklusif yang sering luput dari perhatian media arus utama.

“Dalam konteks itu, media bukan hanya target komunikasi, tapi justru mitra yang bantu kami menjembatani kepentingan masyarakat dengan pengambil kebijakan,” kata Gona. 

Oleh karena itu, membangun hubungan yang sehat dan berkelanjutan dengan media menjadi salah satu kunci dalam strategi komunikasi organisasi internasional.

Baca juga: Cara Menulis Press Release CSR yang Media Suka

Tantangan dalam Membangun Media Relations di Organisasi Internasional

Gona menyebut bahwa membangun relasi media di organisasi internasional tidak semudah menyebarkan siaran pers atau menggelar konferensi pers.

Tantangan terbesar justru terletak pada menjaga hubungan yang berkelanjutan di tengah dinamika industri media yang terus berubah.

Media Relations di Organisasi Pembangunan Internasional
Gona menekankan, media relations di organisasi internasional perlu upaya berkelanjutan di tengah dinamika media yang cepat berubah.

“Salah satu tantangan utamanya adalah tingginya rotasi editor dan jurnalis. Kita bisa saja sudah membangun relasi baik dengan seorang editor, tapi beberapa bulan kemudian dia pindah desk atau bahkan keluar dari media tersebut,” ujar Gona. 

Situasi tersebut menuntut tim komunikasi untuk terus memperbarui jejaring dan pendekatan mereka secara konsisten.

Selain itu, tantangan lainnya adalah menyelaraskan pesan organisasi yang sering berkaitan dengan isu pembangunan jangka panjang. Sedangkan, media cenderung mengutamakan konten yang cepat, aktual, dan berdampak luas secara langsung.

Pendekatan Personal: Strategi Efektif dalam Membangun Relasi Kuat dengan Media

Menurut Gona, strategi media relations yang efektif perlu bersifat relevan dan adaptif. Ia menekankan pentingnya pendekatan yang lebih personal dan berbasis dialog, bukan sekadar menyampaikan informasi satu arah.

“Untuk isu-isu besar yang butuh pemahaman mendalam, saya lebih memilih pendekatan seperti media visit ke kantor redaksi atau diskusi langsung dengan editor desk,” ucap peraih gelar Master of Public Policy and Management dari Monash University ini.

Melalui cara tersebut, organisasi bisa membangun komunikasi yang lebih konkret dan membuka ruang kolaborasi jangka panjang.

Media Relations di Organisasi Pembangunan Internasional
Bagi Gona, media relations yang efektif perlu pendekatan personal, seperti media visit dan diskusi langsung untuk bangun kolaborasi jangka panjang.

Kegiatan langsung seperti diskusi media, media trip ke lokasi program, atau pertemuan rutin dengan jurnalis juga dinilai sangat efektif. 

“Dengan cara ini, media tidak hanya jadi penerima informasi, tapi juga punya pengalaman langsung dan bisa melihat dampak program yang dijalankan,” kata Gona.

Baca juga: 5 Tips Merancang Media Trip yang Efektif untuk Jurnalis

Di luar kegiatan ad-hoc seperti konferensi pers, Gona juga menyarankan untuk membangun media partnership untuk kampanye yang bersifat masif dan jangka panjang. 

“Kemitraan strategis dengan media membuat pesan organisasi tersampaikan lebih luas dan memiliki daya dorong advokasi yang lebih kuat,” ujarnya.

Kesimpulan

Dalam industri yang terus berkembang, membangun media relations di organisasi internasional memerlukan pemahaman mendalam tentang isu-isu global dan dinamika media.

Eka Gona Putri menekankan, praktisi komunikasi harus mengadopsi pendekatan yang lebih personal dan berbasis dialog dengan jurnalis. 

Menghadapi tantangan seperti rotasi media dan perbedaan prioritas, adaptasi terhadap perubahan dan membangun kemitraan media menjadi kunci untuk tetap efektif.

Wawancara dengan Eka Gona Putri dilakukan pada Rabu, 26 Maret 2025. Percakapan ini telah diedit agar lebih ringkas.

Contact Us!
Contact Us!
RadVoice Indonesia
Hello
Can we help you?