Cerita Jurnalis Liputan6.com Benedicta Miranti Meliput Persiapan Pemilu di Korea Selatan

Benedicta Miranti Tri Verdiana, jurnalis desk internasional Liputan6.com, kembali ke Indonesia dengan beragam perspektif baru usai meliput persiapan pemilu di Korea Selatan yang diadakan awal bulan ini.

Ia lolos seleksi workshop bergengsi Indonesian Next Generation Journalist Network in Korea, yang diadakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia dan Korea Foundation.

Selama tanggal 19-24 Mei 2025, Miranti menjalani berbagai lokakarya dan liputan di lapangan, termasuk persiapan pemilu di Korea Selatan pada 3 Juni 2025.

Pemilu di Korea Selatan menjadi sorotan dunia setelah deklarasi darurat militer yang ilegal oleh Yoon Suk Yeol, pendahulu Presiden Lee Jae Myung.

Dalam rangkaian liputan, Miranti meliput salah satu anggota parlemen di Korea Selatan.

Miranti berbagi cerita dengan RadVoice Indonesia, mulai dari terpilih sebagai delegasi hingga meliput persiapan pemilu di Korea Selatan.

Cerita Miranti Terpilih di Indonesian Next Generation Journalist Network in Korea

pemilu di Korea Selatan
Persiapan pemilu di Korea Selatan menjadi agenda Indonesian Next Generation Journalist Network. (Semua foto oleh Benedicta Miranti Tri Verdiana)

Seleksi Indonesian Next Generation Journalist Network in Korea hingga Persiapan Riset

Miranti menjalani proses seleksi yang cukup ketat. Dari ratusan pelamar, hanya 14 jurnalis yang terpilih sebagai para peserta batch keempat.

“Saya diminta mengirim CV dan portofolio tulisan, terutama terkait isu hubungan internasional,” ujar Miranti.

“Di tahap wawancara, saya ditanya soal pengalaman jurnalistik saya, khususnya terkait peliputan isu-isu Korea Selatan dan relasinya dengan Indonesia,” terangnya.

Sebagai jurnalis divisi internasional, Miranti akrab dengan isu-isu seputar Korsel dan hubungan bilateral dengan Indonesia.

“Jadi, secara umum saya sudah memiliki gambaran awal, khususnya karena kunjungan kami bertepatan dengan masa menjelang pemilu di Korea Selatan,” kata Miranti.

“Namun tentu saja, selama di lapangan, beberapa angle berkembang dan menyesuaikan dinamika dan temuan selama kunjungan,” terangnya.

Proses Miranti Meliput Persiapan Pemilu di Korea Selatan

Suasana Persiapan Pemilu di Korea Selatan

pemilu di Korea Selatan
Miranti bersama delegasi Indonesia mendatangi Gedung DPR Seoul.

Miranti bersama delegasi jurnalis Indonesia mendatangi Gedung DPR Seoul dan meliput Partai Demokrat yang menjadi salah satu kandidat di pemilu di Korea Selatan.

Ia meliput anggota parlemen Kim Young Bae dari Partai Demokrat Korea.

“Liputan di DPR Seoul kebanyakan off the record, jadi lebih ke bertukar informasi dan insight,” ungkap Miranti.

“Ada beberapa pernyataan yang bisa dikutip, tapi lebih ke diskusi. Translator juga ada selama liputan,” tambahnya.

Tantangan Liputan Anggota Parlemen hingga Koordinasi dengan Editor di Indonesia

“Kita harus benar-benar spesifik tahu isu-isu yang dibahas sama mereka,” kata Miranti.

“Karena kemarin bertepatan dengan pemilu, jadi ada pertanyaan yang kita bisa tanyakan. Kita harus tahu momentum saat bertemu dengan pejabat lokal,” ujarnya.

Selain itu, tantangan yang cukup terasa bagi Miranti adalah soal privasi. Banyak narasumber di Korea Selatan sangat berhati-hati terkait identitas dan data pribadi mereka.

“Saat wawancara, mereka sering mewanti-wanti agar nama atau wajah tidak dicantumkan,” ungkap Miranti.

“Ini menjadi tantangan tersendiri, terutama saat ingin mengutip pernyataan secara langsung,” jelasnya.

Menurut Miranti, koordinasi dengan editor di Indonesia kurang lebih sama seperti liputan biasa di Jakarta.

“Ketika menemukan angle menarik di lapangan, saya langsung menulis dan mengirimkan draf ke editor di Jakarta,” terang Miranti.

Miranti berdiskusi untuk penyuntingan, seleksi konten, dan penyesuaian gaya penulisan sebelum akhirnya tayang.

Lessons Learned saat Liputan di Korea Selatan

pemilu di Korea Selatan
Miranti bersama delegasi berdiskusi langsung dengan jurnalis Korea dan mengunjungi kantor berita seperti Yonhap News.

Perspektif Miranti berubah setelah liputan, khususnya setelah berdiskusi langsung dengan jurnalis Korea dan mengunjungi kantor berita seperti Yonhap.

“Saya melihat langsung bagaimana mereka mengelola isu-isu rumit seperti Korea Utara dengan kehati-hatian tinggi dan keterbatasan data,” jelas Miranti.

“Hal ini membuka mata saya tentang tantangan dan standar kerja jurnalistik di luar negeri, terutama dalam isu-isu strategis dan sensitif,” lanjutnya.

Menurut Miranti, kekuatan hubungan Indonesia dan Korea Selatan sangat bertumpu pada kedekatan antar masyarakat.

Banyak anak muda Indonesia yang tertarik pada budaya Korea Selatan, dari K-pop hingga K-drama.

Kesempatan Ini adalah pintu masuk yang kuat untuk membangun relasi yang lebih dalam, misalnya lewat pendidikan atau pertukaran pemuda.

Dari sisi ekonomi, potensi kerja sama sangat besar, baik dalam investasi, perdagangan, maupun teknologi.

Kendati demikian, semua perlu dijembatani dengan pemahaman yang baik antara kedua negara.

“Di situlah pentingnya peran media dalam menyampaikan narasi yang seimbang,” pungkasnya.

Kesimpulan

Benedicta Miranti Tri Verdiana mewakili sebagai jurnalis Liputan6.com baru-baru ini meliput pemilu Korea Selatan sebagai delegasi Indonesian Next Generation Journalist Network in Korea.

Menjelang pemilu, Miranti bersama delegasi jurnalis Indonesia mendatangi Gedung DPR Seoul dan meliput Partai Demokrat.

Bagi Miranti, jurnalis harus benar-benar spesifik paham isu-isu yang dibahas seiring bertemu dengan para pejabat lokal.

Kekuatan hubungan Indonesia dan Korea sangat bertumpu pada kedekatan antar masyarakat. Oleh karena itu, peran media penting dalam menyampaikan narasi yang seimbang.

Wawancara dengan Benedicta Miranti dilakukan pada Selasa, 24 Juni 2025. Percakapan ini telah diedit agar lebih ringkas.

Let's Amplify Your Voice Together

Tell us about your project, and we will get back to you within one business day.

Contact Us!
Contact Us!
RadVoice Indonesia
Hello
Can we help you?