Jika Anda seorang pemula di industri yang berhubungan dengan SEO, Anda mungkin pernah mendengar istilah taksonomi situs web.
Taksonomi situs web adalah struktur yang digunakan oleh situs web dalam mengklasifikasikan konten berdasarkan karakteristik tertentu. Tujuannya adalah agar pengguna dapat dengan mudah menavigasi konten situs web dan memahaminya.
Secara sederhana, taksonomi merupakan bagian atau halaman di situs web atau kategori di blog yang penting ketika Anda menskalakan website dengan SEO.
Jenis Taksonomi Website yang Baik untuk SEO
Website dengan taksonomi yang baik akan memudahkan pengunjung atau web crawler untuk menjelajahi isi website. Sangat penting untuk menjaga taksonomi situs web yang jelas, sehingga konten Anda dapat dilihat dengan segala cara seperti melalui pertanyaan atau pencarian di search engine.
Berikut adalah empat jenis taksonomi website yang baik bagi SEO, seperti dikutip dari Delante.co:
1. Flat Taxonomy
Flat Taxonomy merupakan situs web yang mirip dengan list. Biasanya, ia memiliki kategori tingkat atas dan semuanya memiliki bobot yang sama. Namun, terkadang di situs web, terdapat kategori paling penting sebagai item pertama dalam list.
Situs web yang kecil atau sederhana biasanya menggunakan Flat Taxonomy untuk SEO. Contoh struktur situs web yang sederhana ini, misalnya, website company profile yang hanya memiliki empat kategori, yaitu About (Tentang), Services (Layanan), Contact (Kontak), dan Address (Alamat).
Jika Anda memiliki situs kecil dan menurut Anda jenis taksonomi situs web ini adalah yang terbaik, disarankan Anda tidak mempublikasikan keseluruhan konten hanya pada satu halaman.
Sederhananya, halaman About hanya boleh berisi informasi tentang Anda atau perusahaan Anda. Sedangkan, halaman Contact hanya boleh menunjukkan bagaimana klien atau pelanggan potensial Anda dapat menjangkau tim Anda.
Pastikan setiap halaman web ini memiliki meta description, judul, headings, dan konten yang unik. Itulah mengapa Anda harus mempelajari cara membuat meta description dan mempelajari tips membuat copywriting menarik.
2. Hierarchical Taxonomy
Hierarchical Taxonomy mengatur kategori situs web, dari yang paling umum hingga yang paling spesifik. Biasanya, struktur ini digunakan pada situs web berskala besar seperti media daring, toko online, atau blog.
Semakin dalam taksonomi situs web, semakin spesifik konten di halaman tersebut. Struktur ini dapat membantu audiens dalam mengidentifikasi hubungan setiap halaman dan memudahkan navigasinya.
Ingatlah bahwa Anda dapat menggunakan jenis taksonomi ini, selama strukturnya tidak terlalu dalam dan tidak terlalu banyak subfolder. Banyak pengguna dan perayap barangkali akan kesulitan untuk melakukan navigasi jika strukturnya kompleks.
3. Network Taxonomy
Network Taxonomy mengelompokkan konten berdasarkan keterkaitan masing-masing kategori. Artinya, sistem kategorisasi pada taksonomi website bisa bersifat dasar atau acak, tetapi harus bermakna bagi audiens.
Network Taxonomy untuk SEO biasanya cocok untuk situs web yang luas. Saat menggunakan struktur situs semacam ini, pastikan bahwa kategori yang terhubung satu sama lain jelas benar-benar terkait.
Anda dapat menghubungkan setiap bagian konten dengan cara yang bermakna melalui navigasi kontekstual, seperti menampilkan opsi “Bacaan yang Disarankan”, “Paling Banyak Dilihat”, “Paling Populer”, “Alternatif”, dan “Terbaru”.
Misalnya, website toko online memiliki kategori “Sepatu”, “Pakaian”, dan “Jaket”. Konten pada masing-masing kategori tersebut memiliki jenis produk yang sama. Meski begitu, ada kategori “Populer”, yang memuat produk paling diminati dari berbagai kategori.
4. Facet Taxonomy
Facet Taxonomy untuk SEO digunakan di situs web, yang kontennya dapat ditetapkan ke berbagai kategori. Website yang biasanya menggunakan struktur ini adalah e-commerce.
Hal ini dikarenakan halaman produk pada e-commerce memiliki berbagai atribut yang dapat disortir. Ibi bisa memudahkan pengguna menemukan produk yang dicari.
Salah satu contoh implementasi Facet Taxonomy adalah e-commerce yang menawarkan sepatu. Jika Anda mengunjungi situs semacam itu untuk membeli sepasang sepatu gunung, Anda akan menemukan berbagai aspek, seperti merek sepatu, ukuran, lebar, fitur, kualitas sol, berat sepatu, warna, dan harga.
Ini juga salah satu alasan mengapa copywriting harus benar-benar memperhatikan cara menulis deskripsi produk untuk e-commerce.
Kesimpulan
Agar konten dapat ditemukan melalui berbagai cara dan sekaligus untuk memaksimalkan SEO, penting untuk membuat dan memelihara taksonomi yang jelas.
Empat jenis taksonomi situs web yang baik untuk SEO, yaitu:
- Flat Taxonomy
- Hierarchical Taxonomy
- Network Taxonomy
- Facet Taxonomy
Membuat dan memelihara taksonomi demi mewujudkan SEO yang sukses harus menjadi bagian penting dari proses desain, pengembangan, pengoptimalan, dan pemasaran situs web. Pastikan Anda menggunakan taksonomi yang paling tepat untuk konten Anda.