Menyuarakan Isu Daerah di Media Nasional dari Perspektif Jurnalis Republika Bayu Adji

Di tengah dominasi berita nasional, isu daerah atau skala lokal masih sering kurang mendapatkan sorotan yang layak.

Padahal, permasalahan yang terjadi di suatu daerah dapat menjadi refleksi kebijakan nasional serta berdampak langsung pada kehidupan masyarakat setempat.

Bayu Adji, jurnalis Republika yang bertugas di Tasikmalaya sejak 2019, sangat memahami tantangan ini. Hingga akhirnya ia memiliki strategi dalam membawa isu daerah di media nasional agar mendapatkan perhatian publik yang lebih luas.

Kepada RadVoice Indonesia, Bayu bercerita mengenai kendala yang dihadapi serta berbagai cara untuk memastikan berita dari daerah dapat menarik perhatian media nasional.

Perjalanan Awal dan Tantangan Mengangkat Isu Daerah di Media Nasional

Apakah Anda sempat mengalami culture shock saat pertama kali bertugas di daerah?

“Tentu. Culture shock yang paling terasa adalah bahasa.

“Saya sama sekali tidak memiliki latar belakang bahasa Sunda, sehingga dibutuhkan usaha ekstra untuk bergaul dengan wartawan lain, membangun relasi, serta melakukan wawancara dengan narasumber.

“Selain itu, shock berikutnya adalah soal jarak.

“Liputan di daerah memiliki cakupan yang sangat luas. Wilayah liputan saya meliputi enam daerah, yaitu Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, dan Kabupaten Pangandaran.

“Hal ini menuntut saya untuk terus berpindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya dengan medan yang tidak selalu mudah.”

Bagaimana solusi Anda dalam menghadapi tantangan tersebut?

“Membangun relasi dengan wartawan di berbagai daerah menjadi hal yang sangat penting ketika ingin menulis isu daerah di media nasional.

“Saya belajar bagaimana berbicara dalam bahasa daerah. Saya juga mendapatkan banyak informasi untuk saya jadikan sebagai isu utama berita maupun background.

mengangkat isu daerah di media nasional
Membangun relasi dengan narasumber dan masyarakat menjadi kunci utama Bayu dalam menghadapi tantangan saat meliput di daerah. (Semua foto oleh narasumber)

“Saya juga berusaha mendekatkan diri dengan komunitas masyarakat di sana dengan sering mengobrol. Karena, saya percaya, informasi itu tidak hanya didapatkan dari konferensi pers, melainkan di lapangan yang hanya bisa didapatkan dari mengobrol.

“Tapi, saya berusaha untuk menjaga amanah. Terkadang, tidak semua yang disampaikan narasumber itu dapat diberitakan. Mereka juga memiliki hak untuk memberikan informasi off the record dan itu harus dijaga.”

Adakah berita atau liputan yang paling Anda ingat selama lima tahun meliput di daerah?

“Ada satu liputan saya yang berdampak besar dan nyata, yaitu tentang sampah liar di dekat sebuah sekolah.

“Setelah hasil liputan saya diterbitkan, pihak berwenang segera bertindak dan membersihkan lokasi tersebut.

“Ini menjadi bukti bahwa isu daerah, jika disampaikan dengan baik, dapat menghasilkan perubahan yang nyata.”

mengangkat isu daerah di media nasional
Menurut Bayu, isu-isu daerah di media nasional juga dapat memberikan dampak nyata ketika disampaikan dengan baik dan tepat.

Strategi Mengangkat Isu Daerah di Media Nasional

Bagaimana cara Anda memastikan isu daerah yang Anda liput dapat diberitakan di media nasional?

“Ini memang tidak mudah. Tidak semua isu daerah dapat menarik perhatian media nasional. 

“Dalam pengalaman saya, penting untuk mengaitkan isu lokal dengan kebijakan nasional agar mendapatkan perhatian yang lebih luas.

“Salah satu strategi yang saya gunakan adalah menyoroti dampak kebijakan nasional terhadap kehidupan masyarakat daerah. Dengan mengaitkan suatu kebijakan pusat dengan realita di lapangan, isu tersebut menjadi lebih relevan bagi pembaca secara luas.

“Misalnya, selama pandemi Covid-19, pemerintah menerapkan kebijakan pembelajaran jarak jauh bagi siswa sekolah. Namun, kebijakan ini tidak serta merta dapat diterapkan dengan baik di daerah karena masih banyak wilayah yang mengalami blank spot atau keterbatasan akses internet.

“Selain itu, tidak semua masyarakat memiliki perangkat seperti smartphone atau laptop untuk menunjang pembelajaran daring. Situasi ini memunculkan berbagai tantangan yang menarik untuk diangkat sebagai isu nasional.

mengangkat isu daerah di media nasional
Bayu menekankan, mengaitkan isu dengan kebijakan skala besar adalah kunci utama untuk menyuarakan isu daerah di media nasional.

“Selain itu, saya juga selalu berusaha mencari sudut pandang yang unik dan menggugah emosi, sehingga dapat menarik perhatian media nasional.

“Salah satu contohnya ketika saya memberitakan tentang seorang guru yang harus berkeliling dari rumah ke rumah untuk mengajar siswanya di pelosok Garut.

“Saat itu, tidak ada akses internet atau siswa tidak memiliki perangkat untuk belajar. Seorang guru bergerak sendiri untuk memastikan anak didiknya belajar, meskipun beliau hanya honorer dengan gaji sekitar Rp300 ribu per bulan.”

Apa saja pelajaran yang Anda dapatkan selama bertugas di daerah?

“Kolaborasi itu sangat penting. Mengangkat isu daerah di media nasional bukanlah kerja individu semata, tetapi hasil kolaborasi dengan jurnalis lain.

“Apabila hanya satu media yang mengangkat suatu isu, pemerintah sering kali tidak memberikan respons.

mengangkat isu daerah di media nasional.
Kolaborasi dengan jurnalis dari media lain merupakan hal penting untuk menyuarakan isu daerah di media nasional. (Foto oleh Freepik)

“Namun, ketika isu tersebut diangkat bersama-sama dan terus diikuti perkembangannya, barulah ada kemungkinan tindakan dari pihak berwenang.

“Dari pengalaman ini, saya belajar bahwa eksklusivitas tidak selalu menjadi kebanggaan seorang jurnalis. Berita eksklusif akan sia-sia jika tidak memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

“Dalam beberapa kasus, jurnalis justru perlu bekerja sama agar berita yang diterbitkan dapat menjangkau lebih banyak pembaca dan mendorong kebijakan yang lebih baik.”

Kesimpulan

Menyuarakan isu daerah di media nasional membutuhkan strategi yang tepat, kepekaan terhadap dinamika lokal, dan kemampuan membangun jaringan yang kuat.

Bayu Adji membagikan berbagai tantangan dan strategi dalam mengangkat isu daerah di media nasional, mulai dari menghubungkan kebijakan nasional dengan realitas lokal hingga pentingnya kolaborasi antarjurnalis.

Bagi siapa saja yang ingin menekuni jurnalisme daerah, Bayu menekankan pentingnya membangun jaringan, memahami konteks sosial, dan terus berusaha menyuarakan isu-isu lokal agar mendapat perhatian lebih luas serta mendorong perubahan nyata.

Wawancara dengan Bayu Adji dilakukan pada Senin, 13 Januari 2025. Wawancara ini telah diedit agar lebih ringkas.

Contact Us!
Contact Us!
RadVoice Indonesia
Hello
Can we help you?