Table of Contents
Subscribe to Insights and Updates

Bagaimana Fajarina Nurin Menulis Artikel Tampil di Halaman Pertama Google

Fajarina Nurin membagikan beberapa tips menulis artikel SEO.

Menulis artikel yang langsung ditemukan di halaman pertama Google merupakan tujuan besar para penulis konten.

Hal tersebut dapat tercapai ketika artikel memenuhi kaidah penulisan SEO sebelum konten dipublikasikan secara lebih luas.

Meskipun bernilai berita dan ditulis dengan mengacu ejaan baku (EYD) secara hati-hati, artikel non-SEO akan lebih sulit terlacak di halaman pertama Google.

“Apalah artinya artikel brilian tanpa eksistensi? Hal inilah yang harus kami pastikan sehingga nantinya artikel yang ditulis banyak dibaca oleh orang-orang di luar sana,” ujar Fajarina Nurin, editor SEO media online Kumparan.

“Artikel yang SEO friendly menerapkan kaidah SEO dalam tahap produksinya. Pertama, mengandung keyword (kata kunci) pada judul, deskripsi, dan isi artikel. Kedua, menempatkan internal link, heading, dan foto dengan tepat. Ketiga, menyasar user intent dengan tepat,” tambahnya.

Baca juga: 3+ Tips Menulis Artikel SEO yang Efektif, Wajib Perhatikan Keyword!

Fajarina Nurin bekerja sebagai editor SEO Kumparan sejak Agustus 2021. Ia sempat menjadi SEO content writer di Hello Sehat, editor di Suara.com, dan reporter di Liputan6.com.

“Idealnya, Anda harus mumpuni terlebih dahulu di dunia jurnalistik sebelum menjadi editor penulisan, khususnya artikel SEO,” katanya.

Ia menjelaskan kepada RadVoice Indonesia tentang tips-tips menulis artikel yang masuk halaman pertama Google.

Harus menulis artikel seperti apa yang dapat bertengger di halaman pertama Google? Seperti apakah contohnya?

“Biasanya, artikel yang bertengger di halaman pertama Google memenuhi kaidah SEO, terutama pemilihan keyword yang tepat di dalam judul, deskripsi, internal link, heading, dan isi artikel. 

Ilustrasi hasil pencarian mesin pencari. (Foto oleh rawpixel.com di Freepik)

“Selain itu, kami juga harus memastikan keyword ada di dalam gambar, sehingga akan mendapatkan nilai lebih dari Google untuk artikel tersebut. 

“Pemilihan keyword ini bisa diperoleh dari SEO tool seperti Ahrefs atau Google Trends. 

Baca juga: 5+ Keyword Tool Gratis yang Bisa Dimanfaatkan untuk Bisnis

“Artikel ini juga biasanya to the point dan menyasar user intent. Saat mengklik artikelnya, pengguna bisa langsung mendapatkan jawaban dari apa yang mereka cari.

“Selain itu, artikel pun harus berkualitas yang to the point, runtut, dan jelas. Kemudian, menggunakan tata bahasa yang baik dan benar berdasarkan KBBI dan PUEBI. Keteraturan dan logika bahasa yang baik juga penting.

“Di samping itu, pastikan artikel yang ditulis berasal dari sumber-sumber kredibel seperti jurnal ilmiah, website resmi pemerintah atau organisasi, atau narasumber langsung sehingga bisa dipertanggung jawabkan.” 

Berdasarkan pengalaman pribadi, apakah Anda pernah melakukan kesalahan ketika menulis atau mengedit artikel SEO?

“Pernah saat menjadi SEO content writer, saya memasukkan link artikel kompetitor. Ini karena kekurangan pengetahuan saya soal SEO di masa awal karier.

“Saya lupa itu artikel tentang apa, sepertinya tentang sebuah penyakit kronis. Jadi, saya memasukkan link artikel kompetitor di dalam anchor text di artikel saya.

Baca juga: 3+ Kesalahan SEO Writer yang Sering Dilakukan, Salah Satunya Mengubah Keyword

“Kalau setelah menjadi editor SEO, saya belum pernah menemukan artikel yang tidak sesuai dengan kaidah SEO. Pasalnya, penulis kami sudah mengerti cara penulisan SEO.

“Selama proses editing, saya biasanya hanya memastikan apakah ada unsur SEO yang terlewat atau tidak. Hal itu mungkin saja terjadi. 

“Secara garis besar, editor SEO harus mempertimbangkan kaidah SEO dalam tulisan seorang content writer. Apakah sudah SEO friendly atau belum?

“Kemudian, saya juga memastikan apakah tulisan yang dikirim ada salah ketik atau typo sebelum akhirnya dipublikasikan.”

Adakah hubungan antara jurnalistik dan SEO? Apakah itu?

“SEO sangat relevan dengan dunia jurnalistik di era digital seperti saat ini, jadi saya tertarik dengan pekerjaan ini.

“Eksistensi dalam dunia digital sangat bergantung dengan konsep SEO, di mana sebuah produk jurnalistik bisa eksis di Google, mesin pencarian paling populer di dunia. Jurnalistik dan SEO kini adalah dua sahabat yang saling melengkapi.

SEO dapat membantu produk jurnalistik lebih dikenal publik. (Foto oleh Freepik)

“Saat ini, jurnalistik dipaksa untuk berbaur dengan dunia digital demi bisa tetap eksis di mata pembaca dan penikmat produknya.” 

Wawancara dengan Fajarina Nurin dilakukan pada Rabu, 13 Maret 2024. Percakapan ini telah diedit agar lebih ringkas.

Get the latest updates delivered right to your inbox!
Having a problem? Email Us: hello@radvoice.id