Strategi CEO Kopi Kenangan Edward Tirtanata Menjaga Work Life Balance

Bagi banyak orang Indonesia, Kopi Kenangan tentu bukan nama yang asing.

Di balik brand unicorn lokal ini, ada sosok CEO-nya Edward Tirtanata yang dikenal sebagai pencinta kopi sejati.

Dengan ratusan gerai yang tersebar di berbagai kota dan negara, perjalanan Kopi Kenangan bukanlah cerita instan.

Sebagai pemimpin salah satu brand minuman terkemuka Tanah Air, Edward membuktikan bahwa membesarkan perusahaan tidak harus mengorbankan segalanya.

Dalam wawancara bersama RadVoice Indonesia, Edward berbagi cerita perjalanan sebagai CEO Kopi Kenangan, serta bagaimana ia menjaga work life balance.

Mulai dari waktu bersama keluarga, olahraga rutin, hingga lima cangkir kopi sehari yang selalu menemani langkahnya setiap hari.

CEO Kopi Kenangan
Edward Tirtanata, CEO Kopi Kenangan, melihat ada peluang pasar kopi yang semakin meluas di Indonesia. (Semua foto oleh Edward Tirtanata)

Perjalanan Kopi Kenangan

Bermula dari Riset Produk

Pasar kopi yang semakin meluas di Indonesia membuat Edward melihat peluang besar.

Di satu sisi, masyarakat terbiasa dengan kopi instan yang murah. Sedangkan di sisi lain, ada kopi premium dari kafe internasional yang harganya kurang terjangkau.

“Masyarakat Indonesia menjadikan kopi sebagai bagian dari gaya hidup, tapi belum banyak yang menyajikannya secara konsisten dan scalable,” kata Edward.

Inilah yang menjadi titik awal Kopi Kenangan: menyajikan kopi berkualitas dari biji lokal dengan harga terjangkau.

“Untuk research and development (R&D), kami butuh waktu sekitar enam hingga delapan bulan,” ujar Edward.

“Kami uji coba resep, sourcing langsung dari petani lokal, dan membuat prosedur operasional standar (SOP) penyajian,” tambahnya.

Persaingan Produk Minuman Kopi: Inovasi dan Harga Jadi Kunci

Di tengah maraknya brand minuman kopi yang bermunculan di pasar lokal, Kopi Kenangan terus menjalankan strategi produk dan pendekatan digital yang adaptif.

“Kami percaya kekuatan kami terletak pada kombinasi antara kualitas produk, harga terjangkau, inovasi menu, dan kekuatan digital,” ujar Edward.

“Kami terus berinovasi, misalnya dengan varian seasonal, dan produk-produk pendukung lainnya untuk menjangkau lebih banyak segmen,” ungkapnya.

Kini, dengan ratusan outlet tersebar di berbagai kota dan bahkan ekspansi ke luar negeri, menjaga konsistensi kualitas dan pelayanan menjadi tantangan tersendiri.

Edward memastikan, skala besar tidak berarti kehilangan detail.

“Kami membangun sistem pengawasan operasional berbasis teknologi bernama JARVIN. Sistem ini memungkinkan kami memantau inventory dan proses operasional seluruh outlet secara real-time,” katanya.

Membawa Brand ke Pasar Internasional

Kopi Kenangan telah membuka gerai, mulai di Malaysia hingga Singapura dan India.

Tantangannya adalah bagaimana brand tetap otentik sambil beradaptasi dengan preferensi warga lokal yang sering kali berbeda.

“Sebelum memasuki pasar baru, kami terlebih dahulu melakukan FGD (focus group discussion) untuk tahu preferensi konsumen dan penyesuaian agar brand kami tidak kehilangan identitasnya, tapi juga sekaligus dapat diterima oleh masyarakat lokal,” terang Edward.

Roadmap Kopi Kenangan di tahun 2025: memperluas jangkauan baik domestik maupun internasional.

Baca juga: Mengapa Thought Leadership Content Penting untuk CEO?

Work Life Balance CEO Kopi Kenangan

Minum 5 Cangkir Kopi Sehari

CEO Kopi Kenangan
Di balik padatnya jadwal sebagai CEO Kopi Kenangan, Edward selalu minum kopi hingga lima cangkir setiap hari.

Edward punya cara tersendiri dalam menjaga semangat dan produktivitas sehari-hari, termasuk kebiasaan minum hingga lima cangkir kopi setiap hari.

“Saya bersyukur bisa menikmati kopi berkualitas dengan harga terjangkau setiap hari,” terang Edward.

“Bayangkan jika saya harus membayar R 50.000 per cangkir, itu bisa mencapai Rp 250.000 per hari. Saya bisa tetap menikmati kopi favorit saya tanpa harus mengorbankan kualitas atau efisiensi biaya,” tambahnya.

Hobi Main Basket dan Golf

Di balik rutinitas padat sebagai CEO, Edward menemukan pelarian sehat sekaligus produktif lewat dua jenis olahraga: basket dan golf.

“Saya menikmati olahraga seperti basket dan golf. Keduanya memberi saya ruang untuk menjernihkan pikiran dan merenung secara strategis, baik di lapangan maupun di luar kantor,” jelasnya.

“Banyak ide-ide besar justru muncul ketika saya sedang tidak berada di depan laptop. Aktivitas fisik juga membantu saya menjaga stamina dan konsistensi di tengah tekanan pekerjaan yang tinggi,” tambahnya.

Prinsip Kepemimpinan: Menjadi “Captain of The Ship

CEO Kopi Kenangan
Menjadi CEO Kopi Kenangan bukan hanya sekadar menjalankan bisnis, tetapi menjadi “captain of the ship”.

Bagi Edward, menjadi CEO berarti bukan sekadar menjalankan bisnis, tetapi menjadi “captain of the ship” atau mengemudikan perusahaan ke arah yang benar. 

“Tentu ada pengorbanan yang harus dilakukan. Saya selalu berusaha meluangkan waktu untuk keluarga sebisa mungkin, terutama di momen-momen yang berarti,” ungkap Edward.

“Di luar itu, fokus utama saya tetap pada misi membesarkan dan mengembangkan perusahaan,” ceritanya.

Edward memegang prinsip yang terinspirasi dari salah satu kutipan favoritnya dari Jeff Bezos: “We are stubborn on vision, but flexible on details.”

“Di Kopi Kenangan, visi kami sangat jelas: mendemokratisasi kopi berkualitas bagi semua kalangan,” jelas Edward.

“Tapi dalam perjalanannya, kami harus siap beradaptasi dengan kondisi pasar, perubahan konsumen, bahkan disrupsi teknologi,” tambahnya.

Edward ingin membangun budaya perusahaan yang agile, kolaboratif, dan selalu memiliki ‘Day One Mentality’ atau mentalitas layaknya hari pertama bekerja.

“Kami mendorong kultur kolaboratif, memberi ruang pada ide dari semua level, dan terus menjaga semangat bertumbuh bersama,” jelas Edward.

“Visi besar Kopi Kenangan hanya bisa dicapai kalau semua tim merasa mereka adalah bagian penting dari perjalanan ini,” pungkasnya.

Kesimpulan

Dengan kombinasi kepemimpinan yang adaptif dan komitmen terhadap kualitas, Edward terus menjadi nahkoda Kopi Kenangan sebagai brand lokal yang relevan dan berdaya saing global.

Meskipun memiliki jadwal padat, Edward selalu berusaha meluangkan waktu untuk keluarga sebisa mungkin, terutama di momen-momen yang berarti.

Ia juga selalu meluangkan waktu untuk hobinya seperti bermain basket dan golf, dan menyeduh hingga lima gelas kopi sehari.

Wawancara dengan Edward Tirtanata dilakukan pada Senin, 2 Juni 2025. Percakapan ini telah diedit agar lebih ringkas.

Artikel Terkait

No data was found

Let's Amplify Your Voice Together

Tell us about your project, and we will get back to you within one business day.

Contact Us!
Contact Us!
RadVoice Indonesia
Hello
Can we help you?