Table of Contents
Subscribe to Insights and Updates

3 Cara Menulis Artikel Keuangan untuk Pemula

annual report perusahaan

Menulis artikel keuangan mungkin terasa mudah, khususnya ketika membahas topik tertentu. Secara umum, tujuan penulisan artikel finance adalah untuk mengedukasi, mempersuasi, sampai menghibur pembaca terkait topik-topik finansial dan ekonomi. 

Meskipun begitu, artikel keuangan lebih luas dari itu. Terlebih jika membahas tentang analisis, hubungannya dengan sosial dan politik, mata uang digital, bahkan artikel in-depth. Cara menulisnya pun juga berbeda-beda, tergantung tujuan bahasan dan target audiens. 

RadVoice Indonesia merangkum tiga cara menulis artikel keuangan untuk pemula yang dapat diaplikasikan untuk penulis, jurnalis, hingga praktisi komunikasi di brand atau perusahaan. 

Cara Menulis Artikel Keuangan untuk Pemula

Menulis artikel keuangan untuk pemula, khususnya untuk penulis non-spesialis bidang finansial dan ekonomi, masih dapat Anda lakukan. Laman International Monetary Fund (IMF) menyatakan, ada beberapa cara, salah satunya adalah menghidupkan narasi yang dapat membuat pembaca terlibat. 

Engage your readers with a lively opening and immediately establish that your angle is interesting, important, and new.”

– IMF

Lainnya, berikut tiga cara menulis artikel keuangan untuk pemula dari berbagai sumber. Mari bahas! 

1. Gunakan Present Tense sebagai Representasi Masa Kini

Cara menulis artikel keuangan untuk pemula yang pertama adalah gunakan present tense. Present tense dalam Bahasa Inggris menggambarkan kondisi yang terjadi di masa kini. 

Menurut laman Hamilton College, penggunaan verb tense dalam sebuah artikel keuangan atau paper berpengaruh pada cara menulis dan mendeskripsikan kejadian. Misalnya, untuk present tense, tujuannya adalah untuk membuat gambaran umum mengenai topik atau pandangan. 

Selain itu, menulis artikel keuangan dengan present tense akan membantu Anda ketika mengutip sumber. Terakhir, present tense juga membuat gaya tulisan menjadi relevan bagi pembaca masa kini karena banyak menyertakan kata kerja aktif. 

Bagaimana dengan cara yang berikutnya? Scroll untuk lebih lanjut. 

2. Hindari Jargon, Bahasa Terlalu Formal, dan Analisis Teknikal bagi Pembaca Awam

Cara menulis artikel keuangan yang kedua adalah hindari jargon, bahasa terlalu formal, dan analisis teknikal yang dapat menjadi momok bagi pembaca awam. 

Jika kembali pada kutipan dari IMF, buatlah pembaca terlibat dengan kalimat pembuka yang hidup dan menarik. Inilah yang menjadi salah satu kekuatan artikel keuangan, meski tujuan besarnya adalah mengedukasi pembaca terkait finansial dan ekonomi. 

Jargon, bahasa terlampau formal, dan analisis teknis hanya akan membuat tulisan menjadi lebih rumit. Buatlah sesimpel mungkin, keep it simple, layaknya menulis konten lucu dan edukatif yang engaging terhadap pembaca. 

Tidak hanya itu, artikel keuangan yang ditulis oleh penulis non-spesialis akan lebih challenging untuk menyampaikan pesan daripada penulis spesialis yang berpengalaman di bidang keuangan dan ekonomi. Tantangan ini membuat Anda lebih efektif menulis dan menjelaskannya lebih mudah. 

Don’t be snowed by all the jargon—or ‘bafflegab’.” 

Writer’s Digest

3. Be Concise

Cara menulis artikel keuangan yang terakhir adalah tulis dan sampaikan dengan ringkas. Be concise

Untuk menulis dan menyampaikan secara ringkas, penggunaan present tense dengan kata kerja aktif diperlukan. Hal ini membuat bahasa yang digunakan lebih efisien dan artikel keuangan lebih mudah dibaca. 

Menulis artikel keuangan secara ringkas dapat Anda lakukan dengan metode storytelling yang langsung atau direct dengan kalimat sederhana. Hal ini didukung tips dari sebuah jurnal “Writing Tips for Economics Research Papers” dari Universitas Harvard. 

Direct and simple sentences, whenever possible, are the most effective ways to deliver a message.”

– Plamen Nikolov, “Writing Tips for Economics Research Papers”, terbit pada 20 Juli 2020. 

Penulisan artikel keuangan secara ringkas, tepat, dan padat dapat Anda manfaatkan, khususnya ketika membahas topik serius yang dapat dikemas secara menarik. Laman IMF juga menyarankan, be concise namun tidak merusak keseluruhan artikel. Gunakan contoh menyakinkan dan hindari basa-basi. 

Kesimpulan

Mengkomunikasikan hasil riset ekonomi atau edukasi di artikel keuangan membutuhkan cara menulis yang strategis. Demi edukasi yang lebih merata di masyarakat, gaya komunikasi di tulisan menjadi jauh lebih menantang, namun masih terbuka banyak kemungkinan. 

Salah satunya adalah dengan mengetahui cara-cara menulis artikel keuangan untuk penulis pemula berikut ini. Jika disimpulkan, terdapat tiga poin yang dapat Anda perhatikan sebagai berikut. 

  1. Menggunakan present tense sebagai representasi kejadian atau peristiwa masa kini. 
  2. Hindari jargon, bahasa terlalu formal, dan analisis teknikal bagi pembaca pemula. 
  3. Be concise atau sampaikanlah secara ringkas, tepat, dan padat. 

Itulah tiga cara menulis artikel keuangan untuk pemula. Semoga cara ini dapat membantu Anda berkarya di dunia literasi keuangan dan ekonomi. Semangat!

Get the latest updates delivered right to your inbox!
Having a problem? Email Us: hello@radvoice.id