iklan advertorial

Menulis artikel advertorial artinya Anda mengedukasi sekaligus menyisipkan pesan atau nilai (value) yang menjual pada pelanggan. Ini bukan hal mudah. Tapi tenang. Ada kok cara menulis advertorial yang bisa Anda pelajari.

Menambahkan storytelling pada artikel jenis ini juga lazim terjadi, sehingga pembaca nyaman dan larut dalam cerita. Artikel advertorial bermanfaat untuk bisnis, yakni menjadi sarana pebisnis untuk mempromosikan usaha dan produk serta edukasi calon konsumen. 

Meskipun begitu, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan ketika menulis advertorial. Tujuannya agar artikel tidak hanya sekadar bersifat promosional, hard-selling, dan redundant. Menggunakan teknik soft-selling pada konten advertorial dapat menjadi dasarnya. 

Bagaimana caranya agar artikel advertorial Anda tidak hanya sekadar promosional saja? RadVoice Indonesia mengulas cara menulis advertorial sebagai berikut. 

Cara Menulis Advertorial yang Efektif dan Tepat Sasaran

Menulis advertorial adalah jembatan yang bagus untuk mendekatkan perusahaan atau brand Anda pada pembaca atau calon konsumen. 

Dirangkum dari laman Hubspot, setidaknya ada tiga cara menulis artikel advertorial sebagai berikut. 

1. Ceritakan Nilai (Value)

Pernahkah Anda membaca satu artikel advertorial dari sebuah blog perusahaan atau brand? Umumnya, blog-blog tersebut menggunakan jenis konten advertorial untuk menyampaikan pesan, nilai (value), hingga hal-hal promosional dengan cara soft-selling

Menurut Hubspot, Anda sebenarnya tidak perlu menuliskan iklan secara terang-terangan pada artikel advertorial. Hal ini disebabkan agar pembaca dapat menangkap informasi yang relate dan memberi solusi. Sehingga, pembaca dapat menangkap value yang ada pada artikel tersebut. 

Meskipun begitu, Anda perlu mengonsep sebelum menulis advertorial Anda. Value apa yang ingin Anda sampaikan? Bagaimana teknik berceritanya? Di samping itu, pikirkan juga target audiens agar artikel tersebut dapat disisipkan dengan konten edukasi. 

Pastikan artikel advertorial tersebut berfungsi untuk meningkatkan visibilitas situs Anda. Menurut Copyblogger, Anda perlu sertakan solusi dan call to action (CTA) pada artikel untuk mempermudah pembaca. 

2. Hindari Promosi Perusahaan Anda

Pernahkah Anda mampir ke sebuah website dan membaca isi blog mereka? Bagaimana tanggapan Anda? 

Secara umum, banyak terjadi kesalahan saat menulis blog perusahaan dan menulis advertorial. Salah satunya adalah terlalu mempromosikan perusahaan atau brand secara hard-selling. Padahal prinsipnya, advertorial adalah konten berbayar melalui publikasi tulisan yang terdiri atas kombinasi advertising dan editorial dengan teknik soft-selling

Artinya, artikel advertorial perlu disampaikan secara simpel, menyentuh, dan engaging meskipun dikemas dalam bentuk editorial untuk beriklan. Menurut laman The Business Professor, meskipun artikel advertorial tidak sepenuhnya hard-sell seperti iklan, namun tetap berfungsi sebagai bentuk pengiklanan pada umumnya. 

Lantas, bagaimana solusinya? Anda dapat menampilkan konten-konten informatif, edukatif, opini, bahkan analisis riset terhadap produk atau jasa. Semuanya ini dapat membantu pembaca untuk mendapatkan wawasan dan value yang Anda sediakan. 

3. Hibur Pembaca untuk Kampanye secara Spesifik

Berbeda dengan artikel editorial, artikel advertorial justru dapat menghibur pembaca meski fungsinya adalah untuk edukasi. Dengan ini, Anda dapat menambahkan humor atau jokes layaknya menulis konten lucu dan edukatif.

Di artikel advertorial, Anda dapat menambahkan animasi, emoji, hingga menampilkan gaya penulisan artikel yang sedikit berbeda dari yang Anda lakukan. Setidaknya, ada konten segar dan berbeda yang dapat menarik perhatian pembaca bukan? 

Cara menulis advertorial seperti ini akan membuat pembaca tetap berinteraksi dan bertahan di situs Anda. Tidak kalah penting, menghibur tetap perlu sehingga tulisan tersebut mampu memberikan pengalaman baru pada pembaca. Pastikan relevan dan tidak menyinggung kompetitor atau kelompok tertentu. 

Tidak kalah penting, menulis artikel advertorial perlu didukung oleh judul atau headline menarik. Bagaimana menurut Anda? 

Kesimpulan

Layaknya menulis rilis pers, menulis advertorial juga punya cara tersendiri. Artikel jenis ini dapat menjadi media promosi sekaligus media relations yang menghubungkan Anda, tim public relation, agensi periklanan, LSM, lembaga pemerintah, hingga masyarakat—tergantung pada tujuannya. 

Terdapat tiga cara untuk menulis advertorial yang bermakna dan memberikan pengalaman baru pada pembaca, sehingga tidak bersifat promosional, yakni:

1. Tuliskan nilai (value) dengan metode storytelling dan soft-selling

2. Hindari promosi perusahaan, brand, atau produk yang bersifat satu arah

3. Hibur pembaca dengan konten unik dan berbeda

Itulah tiga cara menulis advertorial. Semoga tiga insight di atas dapat membantu Anda mengembangkan konten advertorial atau blog lebih efektif. Selamat mencoba!

.