Meluangkan waktu untuk menulis artikel akan terasa sia-sia jika tidak ada yang membacanya. Karena itu, penting bagi Anda untuk mulai fokus pada cara meningkatkan traffic organik ke website Anda.
Traffic organik merujuk pada jumlah pengunjung yang datang ke situs Anda melalui hasil pencarian di mesin pencari seperti Google.
Semakin tinggi angka ini, semakin banyak orang yang menemukan dan mengunjungi website Anda secara alami tanpa iklan berbayar.
Sebaliknya, jika traffic situs Anda masih rendah, kemungkinan besar website belum dioptimalkan secara maksimal dari segi SEO.
Lebih dari sekadar jumlah pengunjung, tingginya traffic organik juga menjadi tanda bahwa konten yang Anda buat relevan dan menarik bagi audiens.
Salah satu indikator penting kualitas konten adalah lamanya waktu yang dihabiskan pengunjung di situs Anda.
Semakin lama mereka bertahan, semakin besar kemungkinan mereka benar-benar membaca konten Anda, bukan hanya sekadar menyusuri konten.
Menurut Semrush, metrik average time on page dapat membantu Anda menilai apakah pengunjung terlibat aktif dengan konten yang Anda sajikan.
Untuk mendapat manfaat ini, strategi SEO dapat diterapkan dalam proses menulis konten. Namun, perlu diingat bahwa meskipun SEO penting, kualitas tulisan tetap menjadi fondasi utama.
Baca juga: 3 Cara Meningkatkan Traffic Website dari Media Sosial
Cara Menulis Artikel yang Mendapatkan Traffic Organik
Berikut beberapa dari RadVoice Indonesia yang dapat diterapkan para penulis konten untuk mendatangkan traffic organik.
Mempelajari Teknik Penulisan yang Beragam
Menyadari bahwa setiap klien memiliki kebutuhan yang berbeda merupakan langkah awal yang penting.
Pemahaman ini akan membantu Anda menentukan pendekatan yang paling sesuai untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Dalam penulisan konten, pendekatan ini dapat berarti menyesuaikan gaya penulisan.
Seorang penulis idealnya bersikap fleksibel dan adaptif, mampu menyesuaikan gaya tulisannya sesuai dengan target atau tujuan yang ingin dicapai.
Baca juga: 3+ Fungsi Penggunaan Hashtag untuk Konten Anda
Menyesuaikan Karakteristik Pembaca
Mengetahui siapa target pembaca Anda merupakan kunci untuk mempermudah proses penulisan konten.
Karakteristik audiens umumnya mencakup hal-hal seperti usia, profesi, serta latar belakang lainnya.
Perbedaan karakteristik tersebut tentu memerlukan pendekatan komunikasi yang berbeda pula.
Sebagai contoh, Gen Z cenderung lebih menyukai gaya penulisan yang santai dan kasual, sementara gaya yang lebih formal lebih tepat digunakan untuk menjangkau kalangan profesional.
Semakin sesuai konten Anda dengan kebutuhan dan preferensi audiens yang dituju, semakin besar kemungkinan mereka akan datang dan kembali mengunjungi situs Anda.
Memperkaya Wawasan
Berkutat dengan tulisan berarti seorang penulis juga harus akrab dengan berbagai pilihan kata dan ragam diksi.
Jika Anda terus menulis tanpa disertai kebiasaan membaca, lambat laun tulisan Anda akan terasa monoton dan kurang mendalam.
Content writer perlu memiliki kebiasaan membaca agar akrab dengan berbagai pilihan kata dan ragam diksi. (Foto oleh Freepik)
Itulah mengapa proses menulis konten akan jauh lebih lancar jika Anda terus memperluas wawasan melalui bacaan dari beragam topik.
Pengetahuan yang luas membantu Anda menemukan keterkaitan antara berbagai isu dan menyusunnya menjadi konten yang lebih kaya dan bernilai.
Baca juga: 7 Tips Content Writing untuk Pemula, Wajib Tahu!
Kesimpulan
Tingginya traffic organik menjadi tanda bahwa konten yang Anda buat relevan dan menarik bagi pembaca.
Tips-tips berikut dapat dijadikan acuan saat Anda dan tim ingin menilai kembali apa saja yang telah dikerjakan.
- Mempelajari teknik penulisan yang beragam;
- Menyesuaikan karakteristik pembaca;
- Memperkaya wawasan.
Ketiga langkah ini dapat membantu meningkatkan kualitas penulisan konten dan menarik lebih banyak traffic organik. Sudah siap untuk menerapkannya?
