Menulis artikel SEO friendly atau ramah Search Engine Optimization kini menjadi tanggung jawab utama para penulis konten, terlepas dari industri yang mereka tekuni.
Agar konten mencapai status “ramah SEO”, setiap penulis perlu menguasai tips menulis artikel SEO yang efektif. Hal ini menjadi penting agar artikel-artikel SEO friendly yang diterbitkan mencapai peringkat teratas mesin pencarian, dalam hal ini halaman pertama Google.
Membuat konten langsung ditemukan audiens pun ada rumusnya. Lalu, apa sajakah beberapa indikator artikel SEO friendly?
Menurut Hostinger, salah satu kriteria tersebut adalah memproduksi konten berkualitas tinggi sekaligus bermakna. Tulisan selayaknya informatif dan menjawab beragam pertanyaan pembaca. Konten yang di-update secara konsisten tak kalah penting.
Selain itu, Hostinger menyarankan konten diproduksi untuk audiens target setiap institusi. Setelahnya, siapkan artikel sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka. Singkatnya: sasar beberapa segmen pembaca, bukan berupaya menargetkan seluruh pembaca.
Lalu, apakah yang para penulis konten lakukan demi mencapai objektif SEO di atas?
RadVoice Indonesia mewawancarai Aulia Rizal, seorang penulis konten di sebuah startup pendidikan pada Selasa, 29 Januari 2024, terkait beberapa strategi menulis artikel SEO friendly yang telah ia terapkan selama ini.
Aulia menggeluti profesi ini sejak 2009 dan telah menulis untuk Media Indonesia, Hardrock FM Bandung, Pikiran Rakyat Belia, dan lainnya. Awalnya tertarik dengan isu gaya hidup, hiburan, dan budaya pop, ia kini merambah lebih banyak topik seperti kesehatan.
Aulia Rizal dituntut untuk menulis artikel SEO friendly. Bagaimana menerapkannya?
“Sejak saya mulai terjun di dunia kerja pada 2015, istilah SEO sudah mulai berkembang, khususnya di dunia content writer.
“Saat bekerja di portal berita Jepang japanesestation.com setahun kemudian, saya sudah dituntut untuk menulis artikel SEO friendly.
“Sejak saat itu, saya mulai belajar mengenai SEO dan juga menerapkannya untuk tulisan-tulisan saya.
“Alat pertama yang saya pelajari adalah Google Trends sebagai acuan keyword untuk menulis artikel SEO friendly.
“Pada saat penulisannya, yang harus diperhatikan adalah kata kunci yang digunakan. Hal ini membutuhkan riset terlebih dahulu.”
Baca juga: 5+ Keyword Tool Gratis yang Bisa Dimanfaatkan untuk Bisnis
Apakah ada persamaan antara profesi Aulia Rizal dan penulis SEO?
“Dilihat sekilas, SEO writer dan content writer memang terlihat sangat mirip. Namun, pada dasarnya, dua hal ini memiliki perbedaan.
“Content writer lebih berfokus pada pembuatan konten untuk kebutuhan komersial. Tujuan konten pun untuk menarik minat pengunjung, mengedukasi pembaca, hingga mengubah persepsi pembaca.
“Sedangkan SEO writer bertugas membuat konten untuk meningkatkan hasil pencarian di Google.
“SEO writer berfokus pada optimasi SEO agar sebuah konten dapat tampil di halaman depan Google.
Baca juga: 4 Jenis Keyword untuk Optimasi SEO Beserta Fungsinya
“Tujuannya tentu saja menaikkan traffic kunjungan.”
Menurut Aulia Rizal, saat ini perusahaan lebih membutuhkan profesi SEO writer atau content writer? Mengapa?
“Saat ini, dua profesi ini sedang banyak dicari di banyak perusahaan. Saya tampaknya nggak bisa jawab apakah perusahaan lebih membutuhkan yang mana.
“Menurut saya, sebagai seorang content writer atau SEO writer harus memiliki skill dan pengetahuan mengenai konten dan SEO.
“Kemampuan ini akan sangat berguna nggak cuma untuk membuat konten menjadi viral, tapi juga bisa membuat konten yang lebih menyasar target market yang tepat.
“Selain itu, berdasarkan pandangan saya pribadi, saat ini seorang content writer harus memiliki pengetahuan SEO dasar sehingga lebih dilirik oleh perusahaan.”
Baca juga: 3 Website untuk Belajar SEO secara Otodidak, Yuk Coba!
Wawancara dengan Aulia Rizal dilakukan pada Senin, 29 Januari 2024. Percakapan ini telah diedit agar lebih ringkas.