Table of Contents
Subscribe to Insights and Updates

3 Alasan Bisnis Perhotelan Membutuhkan Divisi Humas menurut Sebastian Adityo Prabowo

Sebastian Adityo Prabowo membagikan tiga alasan mengapa bisnis perhotelan membutuhkan divisi humas.

Layaknya industri-industri lain, sektor perhotelan juga membutuhkan divisi humas demi membantu perusahaan memperoleh manfaat-manfaat yang menyokong bisnisnya.

“Secara umum, dengan memiliki dan menunjukkan citra yang baik, kepercayaan pemangku kepentingan terhadap perusahaan akan meningkat, termasuk di dalamnya para tamu, klien, serta vendor-vendor terkait,” kata Sebastian Adityo Prabowo, Associate Director of Marketing Communications Alila SCBD Jakarta, hotel bisnis terkemuka Sudirman Central Business District di Jakarta Selatan.

“Belakangan ini, tugas public relations di industri perhotelan dipegang oleh posisi marketing communications, yang turut membangun dan menjaga citra baik perusahaan,” tambahnya.

Sebastian Adityo Prabowo membagikan tiga alasan mengapa bisnis perhotelan membutuhkan divisi humas.
Divisi humas di industri perhotelan berperan untuk “membangun dan menjaga citra baik perusahaan”, ujar Sebastian. (Handout)

Dalam bagian kedua dan terakhir wawancara Sebastian dengan RadVoice Indonesia, ia membagikan mengapa penting bagi setiap perusahaan hospitality untuk mengupayakan adanya divisi humas dalam struktur organisasi.

Baca juga: 3 Hal yang Alila SCBD Jakarta Lakukan demi Strategi Public Relations Sukses

Mengapa Bisnis Perhotelan Membutuhkan Divisi Humas?

Berikut tiga alasan mengapa divisi humas perlu disertakan dalam setiap struktur organisasi perusahaan hospitality.

Informasi Diterima Masyarakat dengan Cepat

Media relations merupakan hal yang penting bagi saya dan tentunya Alila SCBD Jakarta.

Divisi humas dan segenap tim Alila SCBD Jakarta rutin menggandeng media sebagai salah satu aktivitas public relations-nya. (Handout)

“Rekan-rekan yang berkarya di industri media dan jurnalisme merupakan pihak-pihak yang saya terus usahakan untuk selalu saya libatkan ketika kami memiliki program promosi atau inovasi-inovasi baru.

“Saya percaya bergeraknya industri perhotelan juga tidak lepas dari bantuan media, yang mana secara konsisten menyediakan informasi baru, baik itu berupa update atau seasonal promotions.

“Bagi saya, hubungan yang baik dengan rekan-rekan media terjalin dan mengalir secara alami, dimulai dengan berkenalan secara formal dan santun, mengundang mereka makan siang atau malam, atau bahkan sebatas minum teh atau kopi untuk berdiskusi dan berbagi informasi baru terkait dengan tren atau promosi hotel.

“Saya juga melibatkan mereka dalam acara-acara atau promosi yang sedang diadakan, sebagai contoh, dengan mengundang mereka ke acara CSR, atau promosi brunch agar mereka mendapatkan preview awal sebelum diluncurkan ke publik.  

“Di samping itu, di waktu-waktu tertentu seperti bulan Ramadan maupun menjelang Natal dan Tahun Baru, saya juga mengusahakan untuk membagikan hampers sebagai tanda terima kasih bahwa pemberitaan tentang hotel kami selalu masuk dalam liputan mereka dan komunikasi dapat terus terjalin hangat dan lancar.”

Hotel Menjadi ‘Opsi Pertama dan Utama’ di Benak Publik

“Kepuasan para pemangku kepentingan seperti tamu, klien, dan vendor akan mendorong mereka untuk menetapkan hotel kami sebagai opsi pertama dan utama mereka.

“Hal ini dilakukan khususnya dalam penetapan keputusan untuk menginap, mengadakan meeting atau acara kantor, atau bersantap di restoran untuk mendapatkan suasana yang berbeda di luar kantor.”

Kesempatan Menjangkau Audiens dengan Lebih Maksimal

“Menurut saya pribadi, mungkin tips yang bisa dibagikan adalah memiliki persepsi dasar bahwa pribadi kita senang membantu orang lain dalam pencapaiannya untuk menjadi puas, bahagia, dan bersenang hati. 

“Saya berangkat dari latar belakang pendidikan sekolah perhotelan, yang membuat saya harus mengerti banyak hal dalam operasional harian hotel mulai dari tata boga, front office, layanan restoran, binatu, serta bagian di belakang layar seperti manajemen keuangan dan akuntansi, dan lain sebagainya.

“Kebetulan kampus di mana saya belajar dahulu tidak memiliki penjurusan lebih spesifik lagi, sehingga saya memilih hal yang saya suka yaitu di front office.

“Pengalaman saya di front office itu menjadi dasar saya untuk bisa berkecimpung di divisi humas, sebab kita harus terbiasa berinteraksi dengan banyak orang, bahkan yang belum kita kenal.  

“Berada di divisi humas, kita diharapkan menjadi sosok yang tegas dan percaya diri saat menyampaikan pesan ke audiens atau ruang publik. 

“Saya senang melihat tamu-tamu itu berbahagia, sama seperti saya bahagia jika saya berlibur bersama keluarga menginap di suatu hotel saat mendapatkan pelayanan yang sangat memuaskan.”

Sebastian Adityo Prabowo membagikan tiga hal yang Alila SCBD Jakarta lakukan guna menunjang strategi public relations-nya.
Sebastian dan tim divisi humas Alila SCBD Jakarta terus mengupayakan pengalaman menginap yang berkesan bagi seluruh tamu. (Handout)

Wawancara dengan Sebastian Adityo Prabowo dilakukan pada Sabtu, 4 Mei 2024. Percakapan ini telah diedit agar lebih ringkas.

Get the latest updates delivered right to your inbox!
Having a problem? Email Us: hello@radvoice.id