Dalam proses pembuatan sebuah konten, baik untuk website, blog, ataupun platform media sosial, penyusunan content plan adalah hal pertama yang harus diperhatikan oleh seorang content writer maupun copywriter perusahaan atau brand.
Content plan adalah pembuatan konten online maupun offline yang berisi topik atau tema, judul, isi atau caption dengan memperhatikan jenis platform yang digunakan, target audiens, demografi, juga tujuan yang ingin diraih dari penulisan konten tersebut.
Simak selengkapnya rangkuman RadVoice Indonesia terkait hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan dan penyusunan content plan.
Memahami Tujuan Pembuatan Konten

Sebelum memetakan perencanaan konten, seseorang yang ditugaskan untuk menulis konten (disebut content writer atau copywriter) perlu mengetahui apa tujuan konten tersebut dibuat.
Misalnya, suatu perusahaan e-commerce perlu content plan untuk meningkatkan konversi melalui website, yakni pembelian, pendaftaran, atau pendataan yang dapat meningkatkan keuntungan perusahaan tersebut.
Atau jika suatu perusahaan ingin pengalaman keberhasilan kegiatan corporate social responsibility (CSR) mereka dibagikan kepada konsumen melalui platform media sosial.
Setiap perusahaan maupun brand pasti memiliki tujuan dan makna yang ingin disampaikan melalui penulisan konten. Karena itu, mulanya penulis atau pembuat content plan perlu memahami tujuan tersebut dengan baik dan seksama.
Baca juga: 5 Tips Menulis Artikel Sains yang Membumi
Mengetahui Demografi Target Audiens atau Pembaca
Langkah penting ini kerap dilupakan dalam pembuatan content plan, utamanya dalam penyusunan content plan untuk media sosial.
Pasalnya, informasi tentang demografi audiens atau followers pada akun media sosial suatu perusahaan dapat membantu pemasaran yang lebih efektif.
Demografi audiens meliputi jenis kelamin, age range atau usia, lokasi, dan sejumlah data lainnya terkait followers atau audiens.
Selain itu, dengan mengetahui data audiens secara detail, penyusun content plan dapat lebih mudah menentukan tone and manner yang digunakan dalam pembuatan konten.
Misalnya, addressing yang akan digunakan untuk menyapa audiens, gaya bahasa dalam penulisan artikel yang mengikuti pembaca, juga terkait gaya desain yang akan diiterapkan dalam mendukung visual konten.
Memahami Jenis Produk Konten Sesuai Minat Audiens

Salah satu langkah pembuatan content plan yang juga tidak boleh luput dari perhatian penyusun atau penulis adalah jenis konten yang akan diproduksi.
Apakah konten tersebut perlu penekanan dalam visual berupa video, cuplikan video singkat (Reels, Shorts) atau foto dengan copy sederhana yang memikat, ataukah konten dengan informasi mendalam dalam bentuk artikel blog, infografik atau booklet.
Penentuan jenis produksi konten ini juga perlu dilakukan dengan mempertimbangkan demografi audiens agar lebih tepat sasaran.
Misalnya, jika brand ingin menarget audiens dalam golongan usia Zoomers (gen Z), Anda perlu mengetahui platform favorit mereka.
Berdasarkan data Social Media Content Strategy Report 2024 oleh Sprout Social, sebanyak 91% gen Z menggunakan Instagram dan 86% juga menggunakan Tiktok sebagai platform media sosial mereka.
Dengan melihat data tersebut, Anda dapat mempertimbangkan produksi konten visual berupa foto ataupun video untuk kemudian dipublikasikan di platform Instagram dan TikTok.
Baca juga: Cara Mudah Membuat Naskah YouTube Bagi Pemula
Mengetahui Waktu Posting Terbaik pada Tiap Platform
Setelah seluruh proses penyusunan topik dan penentuan jenis konten (dengan mempertimbangkan tujuan dan juga demografi audiens) telah selesai, faktor kunci terakhir yang perlu diperhatikan dalam penyusunan content plan adalah menentukan waktu posting terbaik untuk setiap konten yang telah diproduksi.
Sebelum menentukan waktu posting untuk tiap konten yang telah dibuat, Anda perlu mengetahui waktu-waktu terbaik pada tiap jenis platform di mana konten tersebut ditayangkan.
Ini memungkinkan konten Anda untuk mendapat reach (jangkauan audiens) dan engagement (interaksi) yang tinggi.
Misalnya, jika Anda ingin menayangkan konten di platform media sosial LinkedIn, maka waktu terbaik berdasarkan data yang dilansir Hootsuite adalah pada Selasa pagi, Kamis sore dan Jumat pagi.
Sedangkan jika Anda telah menyusun content plan untuk ditayangkan di situs blogging seperti WordPress, maka waktu terbaik untuk mempublish konten adalah pada hari Senin pagi.
Kesimpulan
Dalam menyusun content plan, baik untuk website, blog, ataupun platform media sosial, ada empat hal yang perlu diperhatikan:
- Memahami tujuan pembuatan konten
- Mengetahui demografi target audiens atau pembaca
- Memahami jenis produk konten sesuai minat audiens
- Mengetahui waktu posting terbaik pada tiap platform