Table of Contents
Subscribe to Insights and Updates

3+ Tips Menulis di LinkedIn dari Septia Rahma Khairunnisa

Septia Rahma Khairunnisa membagikan beberapa tips menulis di LinkedIn.

“Satu post, satu topik” merupakan tips menulis yang selalu Septia Rahma Khairunnisa pegang ketika membagikan pemikirannya di LinkedIn.

Menerapkan teknik penulisan artikel berita maupun postingan blog dengan beragam subjudul dan poin pembahasan tidak membawa hasil maksimal untuk konten di LinkedIn-nya.

“Misalnya, kita mau ngomong tentang jangan nulis terlalu panjang, itu dibuat satu post. Terus bagian cara nulis dengan lebih concise gitu, itu bisa dibuat lagi satu post,” kata Septia.

“Jadi, kalau bisa jangan satu post, banyak poin. Tapi satu post, satu poin. Dan dari satu post itu, kita lebih dive deeper lagi,” tambahnya.

3+ Tips Menulis di LinkedIn

Septia sebelumnya menjelaskan kepada RadVoice Indonesia berbagai cara membangun personal branding di LinkedIn.

Kali ini, Septia membagikan berbagai tips menulis yang membuatnya berhasil menumbuhkan jumlah pengikut LinkedIn-nya hingga 110% dalam tiga bulan. Berikut bagian kedua dan terakhir dari wawancaranya.

Konsistensi adalah Kunci

“Oktober 2023, saya mulai nge-post di LinkedIn. Tapi itu gak konsisten. Cuma sesekali post.

“Saya mulai nulis di LinkedIn seminggu sekali. Nah, jadi mulai Januari kemarin itu, saya mulai lebih konsisten lagi. Dari seminggu sekali atau kadang nge-post dua, tiga minggu sekali, jadi tiga kali seminggu.

“Awal-awal Januari itu, pas saya sebelum mulai konsisten itu, followers-nya cuma 800 kurang lebih. Terus sekarang udah 1.760.

Septia Rahma Khairunnisa berhasil menambah jumlah pengikut LinkedIn-nya setelah konsisten posting dan menjalankan tips-tips menulis lainnya. (Foto oleh narasumber)

“Dari kita nge-post, kita nge-post tentang story kita. Tentang expertise kita, tentang success story segala macem. Orang, kan, jadi ngeliat. Terus mereka kayak tertarik gitu sama service-service kita.

“Terus juga, saya jadi lebih sering banyak kenal orang-orang di LinkedIn. Karena kita jadi kenal content creator lain, network-nya juga semakin luas.”

Sesuaikan Konten dengan Kebutuhan

“Bagaimana kita mencerminkan service kita dan bagaimana kita bicara kepada target audience kita? Sejelas apa, sih, orang mengetahui target audience kita itu siapa?

“Dari content pillar juga harus jelas. Inspirational, educational, dan entertaining.

Ilustrasi target audience. Mengenali audiens merupakan tips menulis lainnya. (Foto oleh Freepik)

“Saya, kan, menulis untuk CEO atau eksekutif, jadi LinkedIn itu cocok juga untuk service saya.

“Sebelum kita fokus di LinkedIn, pastikan service kita atau bisnis kita cocok dengan community yang ada di LinkedIn.”

Comment di Post Pengguna LinkedIn Lainnya

“Jangan cuma post konten, tapi kita juga harus engage sama creator lain.

“Jangan cuma post konten, tapi kita juga harus engage sama creator lain,” ujar Septia. Berinteraksi dengan penulis lainnya menjadi salah satu tips menulis di LinkedIn yang tidak kalah penting. (Foto oleh narasumber)

“Ada dua target yang bisa kita engage with. Yang pertama, creator. Jadi, orang-orang yang ada di satu industri sama kita. Saya writer, jadi saya saling engage ke creator lain yang juga writer. Yang juga menawarkan service menulis.

“Yang kedua itu target audience saya. Jadi, target audience saya, kan, CEO dan eksekutif perusahaan. Setiap target audience saya ini comment atau nge-post apa itu, saya juga ikut comment di post mereka

“Itu juga yang ngebantu post kita jadi lebih banyak engagement-nya. Ngebantu kita juga lebih banyak attract more eyes on us.

Outreach juga penting. Bukan comment saja, tapi, misalnya, kita mau cari klien, jangan lupa juga untuk approach our client. Spark conversation with them seperti bener-bener tertarik sama mereka.”

Wawancara dengan Septia Rahma Khairunnisa dilakukan pada Selasa, 2 April 2024. Percakapan ini telah diedit agar lebih ringkas.

Get the latest updates delivered right to your inbox!
Having a problem? Email Us: hello@radvoice.id