3+ Press Release yang Wajib Dihindari, Terkesan Jualan dan Banyak Klaim 

3+ Press Release yang Wajib Dihindari, Terkesan Jualan dan Banyak Klaim 

Press release atau siaran pers menjadi suatu hal penting, khususnya ketika perusahaan ingin mengenalkan brand atau produk kepada masyarakat luas.

Nantinya, pihak perusahaan akan mengirimkan siaran pers kepada jurnalis untuk disebarkan kepada masyarakat.

Mengutip website Colorado State University, siaran pers digunakan untuk mempublikasikan informasi yang memberikan dampak terhadap suatu hal seperti brand atau pribadi.

Dilansir dari artikel tersebut, organisasi publik dan swasta menggunakan siaran pers sebagai bentuk komunikasi kepada media atau masyarakat.

Seorang praktisi humas harus selalu berhati-hati dalam menulis sebuah siaran pers, sebab bisa jadi press release Anda tidak akan dipublikasikan oleh rekan media.

Jika tidak ingin hal tersebut terjadi, simak contoh press release yang wajib dihindari seperti ulasan RadVoice Indonesia berikut ini. 

Contoh Press Release yang Wajib Dihindari 

Berikut adalah beberapa contoh press release yang sebaiknya dihindari jika ingin diliput media.

1. Terlalu Teknis

Saat menulis siaran pers, Anda harus mengetahui target media yang akan mempublikasikannya. Press release yang terlalu teknis atau berisi jargon perusahaan lebih mungkin ditinggalkan oleh media.

Misalnya, Anda ingin mengenalkan perusahaan teknologi di bidang Artificial Intellignece (AI) dan menuliskan tentang cara pembuatan teknologinya.

Jenis siaran pers seperti itu mungkin akan ditinggalkan oleh wartawan, sebab dianggap kurang dapat dimengerti oleh pembaca.

Jika ingin menjelaskan tentang teknologi, Anda dapat memilih kalimat atau gaya bahasa yang lebih sederhana dan mudah dipahami oleh orang awam.

Anda harus menempatkan diri sebagai seorang pembaca ketika menulis sebuah siaran pers yang efektif.

Selain itu, Anda juga harus memperhatikan penggunaan jargon perusahaan dalam sebuah siaran pers.

Pastikan, jargon disisipkan dalam kalimat yang masih relevan agar wartawan tidak menolak siaran pers yang Anda berikan. 

2. Terlalu Jualan

Contoh siaran pers yang harus dihindari lainnya adalah terlalu banyak ajakan atau terkesan jualan.

Misalnya, Anda ingin meluncurkan sebuah produk dan jasa, kemudian hanya menjelaskan tentang kelebihan tanpa kekurangannya.

Jenis siaran pers seperti ini mungkin akan langsung ditinggalkan oleh wartawan. Hindari unsur-unsur yang terlalu promosional sebagai bagian judul press release.

Pilihlah kalimat yang membuat jurnalis tertarik. Jika ingin mengenalkan tentang produk perawatan wajah, sebaiknya Anda mendeskripsikan tentang kandungan yang di dalamnya secara umum.

Misalnya, “Aloe vera memiliki manfaat untuk kesehatan kulit” dibandingkan harus menulis “Banyak orang mencari produk aloe vera seperti krim X demi menjaga kesehatan wajahnya”.

Penting bagi praktisi PR untuk selalu mengetahui cara wartawan dalam menulis siaran pers sebelum menerbitkannya secara luas.

Praktisi PR juga dapat melakukan diskusi dengan wartawan seperti media gathering untuk mengetahui kebutuhan para wartawan dalam menulis sebuah berita. 

3. Terlalu Banyak Klaim    

Praktisi PR juga harus mulai mengurangi klaim produk ketika menulis siaran pers untuk publikasi.

Anda mungkin dapat menuliskan klaim di sebuah siaran pers jika hanya dipublikasikan lewat website resmi perusahaan, bukan untuk media.

Seorang wartawan mungkin akan menghapus tulisan atau bahkan tidak akan mempublikasikan jika siaran pers memiliki terlampau banyak klaim.

Pastikan Anda mengganti klaim dengan kalimat soft selling, seperti “Vitamin C merupakan antioksidan yang baik untuk tubuh” jika Anda ingin menjual sebuah produk minuman rasa jeruk.

Anda juga dapat menggunakan kalimat, “Jangan lupa untuk selalu konsumsi vitamin C untuk daya tahan tubuh” dibandingkan menulis “Minuman X sangat baik untuk daya tahan tubuh Anda”.

Tugas seorang wartawan adalah menyampaikan informasi kepada masyarakat, bukan untuk menulis konten iklan. Hal ini penting untuk diingat oleh para humas perusahaan. 

4. Tidak Ada Kutipan 

Contoh press release yang harus dihindari lainnya adalah tidak memiliki kutipan.

Perlu diketahui, kutipan merupakan hal penting dalam sebuah penulisan siaran pers.

Menurut prnews.io, kutipan dapat menarik perhatian jurnalis dalam mengolah sebuah siaran pers.

Selain itu, kutipan juga dapat meningkatkan citra dari narasumber dan perusahaan Anda di mata publik.

Pastikan Anda membuat kutipan yang terkesan professional, sehingga para jurnalis tidak perlu berpikir dua kali saat mempublikasikan siaran pers Anda. 

Kesimpulan

Siaran pers sangat penting untuk memperkenalkan sebuah brand atau perusahaan kepada masyarakat, tetapi Anda harus menghindari contoh press release seperti berikut: 

  1. Terlalu teknis
  2. Terlalu jualan
  3. Terlalu banyak klaim 
  4. Tidak ada kutipan

Penting untuk praktisi PR memperhatikan empat hal tersebut jika ingin siaran pers dipublikasikan oleh media massa. 

Contact Us!
Contact Us!
RadVoice Indonesia
Hello
Can we help you?