Dikutip dari Forbes, penelitian State of Influencer Marketing dari Linqia menemukan bahwa 86% orang marketing pada 2017 memanfaatkan content creator atau yang biasa disebut influencer. 94% orang menganggap ini sangat efektif. Namun, ini tidak terjadi begitu saja tanpa menjaga hubungan harmonis antara PR dan influencer.
Tentu saja, marketing dengan pihak ketiga ini hanya akan berhasil jika Anda meluangkan waktu untuk membangun relasi yang kuat, transparan, dan saling menguntungkan. Apalagi, mereka adalah seseorang yang audiensnya secara alami sejalan dengan audiens Anda.
Ini adalah pemeliharaan kemitraan jangka panjang yang autentik dengan kreator. Mereka yang melakukannya dengan baik, akan menciptakan konten serta brand awareness yang dapat diandalkan untuk kampanye inovatif.
Itulah mengapa untuk kesuksesan yang berkelanjutan, Anda membutuhkan manajemen atau cara menjaga hubungan yang baik antara PR dan influencer. RadVoice Indonesia akan membahasnya secara detail.
Tips Menjaga Hubungan antara PR dan Influencer
RadVoice Indonesia telah mengeksplorasi beberapa cara untuk menjaga hubungan antara PR dan influencer agar brand atau bisnis Anda mendapatkan hasil yang memuaskan dari investasi ini, yaitu:
1. Menganggap Influencer sebagai Teman Kolaborasi
Sudah menjadi rahasia umum, bahwa content creator membantu peran media sosial untuk public relations. Salah satunya yakni memperluas audiens.
Langkah pertama menjaga hubungan dengan influencer media sosial adalah mengingatkan diri sendiri bahwa mereka adalah manusia yang berprofesi sebagai content creator.
Ini bukan sekadar transaksi. Anda tidak bisa memperlakukan mereka hanya sebagai senjata sewaan untuk membantu mencapai tujuan pemasaran.
Bahkan, jika Anda hanya menjalin kemitraan yang singkat, tidak salah untuk memperlakukan mereka sebagai mitra yang setara.
Anda harus memilih mereka yang percaya pada produk atau jasa yang Anda tawarkan, bukan hanya yang memiliki banyak pengikut. Meskipun memang butuh lebih banyak waktu untuk menemukan orang yang tepat.
2. Memberi Kebebasan Berkreasi
Ingatlah bahwa Anda mempekerjakan influencer ini karena keahlian mereka sebagai content creator di bidang tertentu. Dengarkan ide yang mereka berikan.
Anda harus memberi mereka ruang yang dibutuhkan untuk membuat jenis konten yang telah terbukti “nyambung” dengan audiens masing-masing.
Pengarahan yang terlalu mendetail dan perintah semena-mena adalah cara tercepat untuk melumpuhkan kreativitas content creator. Akibatnya, kampanye jadi tidak bermanfaat dan tidak tepat sasaran.
3. Beri Arahan Jika Dibutuhkan
Biarpun begitu, memberikan kebebasan berkreasi kepada influencer Anda tidak berarti membiarkan mereka menjadi liar dengan brand produk atau jasa Anda.
Faktanya, sebagian besar content creator lebih suka ketika PR atau brand mengungkapkan semua harapan partnernya. Mereka juga mengharapkan brand setidaknya memberi beberapa panduan tentang arah konten yang akan dibuat.
Pastikan untuk memberikan detail yang terurai mulai dari jenis media, jumlah postingan, dan hal lainnya yang terkait dengan pekerjaan mereka.
Pengarahan yang tepat membantu mereka mendapatkan hasil yang maksimal dan ini menguntungkan Anda berdua dalam jangka panjang.
4. Tawarkan Kompensasi Layak
Meskipun tidak ada tarif standar, pastikan untuk memberikan kompensasi sesuai dengan layanan yang mereka berikan.
Memang agak sulit untuk memahami kompensasi mereka, mengingat rate card setiap orang bisa sangat berbeda. Namun agar transparan, komunikasikan dan sepakati tarif, metode kompensasi, dan komisi dengan influencer sebelum dimulainya kerjasama.
5. Lacak Hasil Kerja
Ini semua tentang data. Anda harus menganalisis dan melaporkan metrik hasil konten yang dibuat oleh influencer yang Anda bayar untuk mempelajari kinerja marketing tersebut.
Melacak kinerja mereka akan memberikan wawasan yang Anda butuhkan untuk mengoptimalkan strategi pemasaran. Anda akan melihat influencer mana yang memberi pengaruh dan berkinerja paling tinggi.
Manfaatkan social media monitoring tools yang mampu melaporkan dan melacak jangkauan Anda di semua saluran media. Namun, selain melacak KPI dari postingan mereka, hal yang paling penting adalah memastikan frekuensi posting yang ditentukan dengan jelas.
Kesimpulan
Cara perusahaan Anda mempertahankan hubungan dengan influencer, lebih dari sekadar memilih content creator yang tepat. Nyatanya, salah satu pekerjaan PR yang berubah karena media sosial adalah manajemen influencer.
Program marketing dengan memanfaatkan content creator ini tidak akan berhasil tanpa mendedikasikan banyak waktu untuk beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
- Menganggap Influencer sebagai Teman Kolaborasi
- Memberi Kebebasan Berkreasi
- Beri Arahan Jika Dibutuhkan
- Tawarkan Kompensasi Layak
- Lacak Hasil Kerja
Dengan menjalin hubungan yang baik, Anda akan mencapai hasil yang menguntungkan bagi kedua belah pihak dan dapat menghasilkan kemitraan jangka panjang.