Setiap orang punya alasan untuk berubah, dan bagi saya, perubahan itu datang dalam bentuk beralih karier.
Setelah enam tahun berkutat di dunia jurnalistik, termasuk di media nasional Republika, saya memutuskan untuk meninggalkan dunia yang penuh dinamika liputan berita. Saya memilih merambah ke dunia komunikasi yang lebih strategis.
Perjalanan ini dimulai dengan peran sebagai public relations di perusahaan patungan Korea-Indonesia, berlanjut ke startup education technology (edutech) di mana saya fokus pada komunikasi eksternal.
Hingga, pada akhirnya, saya memasuki dunia agensi di bidang content writing dan media relations di RadVoice Indonesia.
Setiap langkah membawa tantangan, tetapi juga pembelajaran yang memperkaya perjalanan karier saya.
Beralih Karier: Dari Mencari Berita ke Membuat Isu
Sebagai jurnalis, saya selalu fokus pada mengumpulkan dan menyampaikan fakta dengan objektif.
Setiap laporan yang saya buat bertujuan untuk memberi informasi yang akurat dan tanpa bias.
Ketika saya beralih karier ke komunikasi eksternal, baik di PR maupun kini di content writing agency, saya mulai melihat bahwa dunia komunikasi lebih dari sekadar menyampaikan fakta.
Dunia komunikasi adalah tentang bagaimana pesan dapat dikemas secara strategis untuk audiens yang lebih luas.

Peralihan karier ini mengajarkan saya untuk lebih sadar tentang bagaimana sebuah pesan dapat membentuk persepsi dan membangun citra positif perusahaan.
Di dunia media, fokus saya adalah pada kecepatan dan ketepatan dalam menyampaikan berita, sementara di dunia komunikasi eksternal, saya belajar bagaimana merancang pesan yang berdampak jangka panjang.
Tantangan dan Pembelajaran Awal
Proses beralih karier membawa tantangan yang tak sedikit.
Salah satunya, saat saya mulai bekerja di komunikasi eksternal sebagai PR maupun penulis konten, saya masih sering terbawa pola pikir jurnalis yang terlalu fokus pada gaya penulisan straight news.
Terkadang, saya melupakan pentingnya membangun citra positif perusahaan melalui komunikasi yang strategis.
Untuk menghadapinya, saya mulai lebih mencermati bagaimana pesan yang disampaikan tidak hanya informatif, tetapi juga dapat memengaruhi opini publik.

Saya dan tim RadVoice pun memastikan setiap siaran pers yang kami buat memiliki news value yang relevan. Tujuannya agar menarik perhatian media dan audiens yang lebih luas.
Pendekatan ini membantu saya dan tim mengelola hubungan dengan media dengan lebih efektif dan membangun citra positif yang berkelanjutan.
Pelajaran dari Perjalanan Beralih Karier
Perjalanan beralih karier saya penuh dengan tantangan dan pembelajaran.
Setiap langkah yang saya ambil membuka perspektif baru tentang dunia komunikasi yang lebih luas.
Melalui pengalaman ini, saya belajar bahwa setiap perubahan dalam karier adalah kesempatan untuk menjadi seorang profesional yang lebih lengkap.
Ada beberapa pelajaran penting yang saya dapatkan sepanjang perjalanan ini.
Menjadi Profesional Komunikasi yang Lebih Lengkap
Setiap perubahan dalam karier saya, dari jurnalis ke divisi PR di perusahaan multinasional, dan sekarang di agensi sebagai content writer dan media relations, memberikan saya kesempatan untuk mengasah keterampilan yang berbeda.

Menjadi seorang profesional komunikasi yang lebih lengkap berarti memahami berbagai aspek komunikasi, dari membuat konten yang menarik hingga membangun hubungan yang kuat dengan media.
Setiap posisi yang saya jalani menambah keahlian saya, dari menulis artikel yang efektif hingga merancang strategi komunikasi yang lebih terintegrasi.
Berani Berubah
Beralih karier bukanlah hal yang mudah, tapi saya belajar bahwa keberanian untuk berubah adalah kunci.
Terkadang, rasa takut terhadap ketidakpastian bisa menghalangi kita untuk mencoba hal baru.
Namun, setelah menjalani beberapa perubahan dalam karier, saya menyadari bahwa keberanian untuk mengambil langkah baru selalu membuahkan hasil.

Terus Belajar dan Berkembang
Salah satu pelajaran terbesar dari perjalanan beralih karier saya adalah pentingnya untuk terus belajar dan berkembang.
Dunia komunikasi terus berubah, begitu juga dengan tren digital dan media sosial. Agar tetap relevan, saya harus terus mengasah keterampilan saya dan beradaptasi dengan perkembangan terbaru.
Menyadari bahwa tidak ada akhir dalam proses belajar membuat saya lebih terbuka terhadap kesempatan baru dan lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.