Mengenal Lebih Dekat Jurnalisme Sains Bersama Jurnalis Independen Dyna Rochmyaningsih

Pernahkah Anda bertanya-tanya siapa yang bertugas menyampaikan temuan-temuan ilmiah terbaru ke masyarakat?

Atau bagaimana topik-topik seperti perubahan iklim, penemuan medis, atau perkembangan teknologi dapat dipahami oleh orang awam? Itulah peran penting dari seorang jurnalis sains.

Jurnalisme sains sering kali tidak terlihat, namun perannya sangat vital dalam menyambungkan dunia ilmu pengetahuan dengan publik. 

Meski begitu, banyak yang belum mengetahui profesi ini dan bagaimana jurnalis sains bekerja untuk menyampaikan informasi yang kompleks dengan cara yang menarik dan mudah dipahami.

Untuk lebih mengenal profesi ini, RadVoice Indonesia berbicara dengan Dyna Rochmyaningsih, seorang jurnalis sains berpengalaman, yang berbagi pandangannya tentang peran, tantangan, dan keunikan bidang yang tengah digelutinya sekarang.

Jurnalisme Sains: Menyederhanakan Ilmu untuk Publik

Jurnalisme sains adalah bentuk jurnalistik yang mengkhususkan diri dalam meliput isu-isu yang berkaitan dengan sains, kedokteran, dan teknologi. 

Menurut Oxford University Press, jurnalisme sains baru diprofesionalkan pada paruh kedua abad ke-20.

Seiring perkembangan zaman, profesi ini menjadi semakin penting karena kemampuan untuk menyampaikan informasi ilmiah yang kompleks kepada masyarakat luas.

Mengenal Lebih Dekat Jurnalisme Sains Bersama Jurnalis Independen Dyna Rochmyaningsih
Dyna (tengah) sudah menggeluti dunia jurnalisme sains sejak 2011, hingga mendapatkan beasiswa Knight Science Journalism Fellow 2023/2024 dari Massachusetts Institute of Technology (MIT). (Foto oleh Dyna Rochmyaningsih)

Dyna menjelaskan bahwa tugas utama seorang jurnalis sains adalah untuk menyederhanakan temuan-temuan ilmiah yang rumit dan memastikan bahwa informasi tersebut dapat dipahami oleh audiens yang mungkin tidak memiliki latar belakang ilmiah. 

Menurutnya, jurnalisme sains tidak hanya menyampaikan fakta. Lebih dari itu, mereka dengan latar belakang ini juga harus dapat menghubungkan penelitian ilmiah dengan kehidupan sehari-hari, sehingga relevansi temuan ilmiah tersebut lebih mudah dipahami oleh masyarakat luas.

“Jurnalis sains memiliki tugas untuk menjembatani dunia ilmiah dan masyarakat umum. Tidak semua orang paham terminologi ilmiah, dan itu adalah tantangan besar,” ucap penerima Knight Science Journalism Fellow 2023/2024, yang diselenggarakan Massachusetts Institute of Technology (MIT) ini.

Keunikan Jurnalisme Sains

Meskipun jurnalisme pada umumnya memiliki tujuan untuk mengedukasi dan memberi informasi, jurnalisme sains memiliki ciri khas yang membedakannya. 

Salah satunya adalah tingkat kedalaman materi yang harus dipahami oleh jurnalis sebelum menyampaikannya kepada audiens.

Jurnalis sains perlu memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang topik ilmiah yang mereka liput, dan harus mampu menafsirkan data dan hasil riset yang terkadang sangat teknis.

Mengenal Lebih Dekat Jurnalisme Sains Bersama Jurnalis Independen Dyna Rochmyaningsih
Dyna menyebutkan, jurnalis sains dituntut memahami topik ilmiah secara mendalam agar dapat menyampaikannya dengan akurat dan mudah dipahami publik. (Foto oleh Dyna Rochmyaningsih)

Menurut Dyna, salah satu perbedaan utama antara jurnalisme sains dan jurnalisme lainnya adalah bahwa jurnalis sains sering kali bekerja dengan informasi yang terus berkembang. 

“Di dunia sains, informasi selalu berubah. Penelitian baru, penemuan baru, atau bahkan kesalahan yang ditemukan di penelitian sebelumnya. Ini menjadi tantangan tersendiri dalam jurnalisme sains,” kata Dyna.

Baca juga: Dimas Jarot Bicara Jurnalisme Data: Mengolah Angka Jadi Cerita

Jurnalisme Sains dan Perannya di Isu Global

Salah satu hal yang menjadi sorotan Dyna adalah peran penting jurnalis sains dalam menyampaikan isu-isu global, seperti perubahan iklim, pandemi, dan teknologi baru. 

Dalam konteks ini, jurnalis sains harus bisa menghubungkan temuan ilmiah dengan kebijakan publik dan kehidupan sehari-hari.

Dyna menambahkan, “Isu-isu global seperti perubahan iklim dan kesehatan sangat bergantung pada pemahaman masyarakat. Jurnalis sains berperan besar dalam membantu masyarakat memahami pentingnya masalah-masalah tersebut dan bagaimana mereka bisa terlibat dalam solusinya.”

Mengenal Lebih Dekat Jurnalisme Sains Bersama Jurnalis Independen Dyna Rochmyaningsih
Ilustrasi. Jurnalis sains berperan penting menjembatani isu-isu global seperti perubahan iklim dan kesehatan agar lebih mudah dipahami dan direspons oleh masyarakat. (Foto oleh Freepik)

Jurnalis sains, menurut Dyna, memiliki tanggung jawab untuk tidak hanya menyampaikan informasi yang akurat, tetapi juga memastikan bahwa informasi tersebut dapat mendorong perubahan positif di masyarakat. 

Mereka tidak hanya menyampaikan “apa” yang ditemukan oleh ilmuwan, tetapi juga “mengapa” temuan itu penting dan “bagaimana” masyarakat dapat meresponsnya.

Tantangan yang Dihadapi oleh Seorang Jurnalis Sains

Mengutip langsung dari pengalaman Dyna, tantangan terbesar dalam jurnalisme sains adalah mengubah bahasa yang sangat teknis menjadi sesuatu yang dapat dimengerti oleh orang awam. 

Sains sering kali dipenuhi dengan istilah-istilah kompleks yang tidak akrab bagi kebanyakan orang. Menemukan keseimbangan antara ketelitian ilmiah dan kesederhanaan penyampaian informasi merupakan tantangan utama bagi jurnalis sains.

Baca juga: 5 Tips Menulis Artikel Sains yang Membumi

“Saya sering berhadapan dengan riset yang memiliki istilah-istilah yang sangat sulit dipahami. Tantangannya adalah bagaimana menjelaskan ini kepada pembaca tanpa kehilangan esensi informasi yang ingin disampaikan,” tutur Dyna.

Mengenal Lebih Dekat Jurnalisme Sains Bersama Jurnalis Independen Dyna Rochmyaningsih
Ilustrasi. Menurut Dyna, tantangan di jurnalisme sains adalah menyederhanakan istilah ilmiah yang kompleks tanpa menghilangkan makna pentingnya. (Foto oleh Freepik)

Namun, Dyna juga menekankan bahwa tantangan tersebut justru menjadi bagian dari profesi ini. 

Jurnalis sains memiliki kesempatan untuk terus belajar dan mengembangkan kemampuan menulis, serta memahami dunia ilmiah yang luas dan terus berkembang.

Kesimpulan 

Jurnalisme sains memainkan peran krusial dalam menjembatani dunia penelitian dengan masyarakat luas. 

Menurut Dyna, profesi ini menuntut kemampuan menyederhanakan istilah teknis tanpa mengorbankan akurasi serta terus mengikuti perkembangan ilmu. 

Selain mengedukasi publik, jurnalis sains juga menghubungkan temuan ilmiah dengan kebijakan dan kehidupan sehari‑hari, mendorong perubahan positif. 

Kendati menghadapi tantangan dalam menerjemahkan riset kompleks, keindahan profesi ini terletak pada kesempatan belajar sepanjang waktu dan kontribusi nyata bagi pemahaman isu-isu global seperti perubahan iklim, kesehatan, dan teknologi baru.

Wawancara dengan Dyna Rochmyaningsih dilakukan pada Kamis, 17 April 2025. Percakapan ini telah diedit agar lebih ringkas.

Let's Amplify Your Voice Together

Tell us about your project, and we will get back to you within one business day.

Contact Us!
Contact Us!
RadVoice Indonesia
Hello
Can we help you?