Marketing Manager ISMAYA Nadya Natasha Berbagi Strategi Menjaga Konsistensi dalam Branding FnB

Nadya Natasha, manajer marketing ISMAYA melakukan branding FnB untuk Semaja dan NAAGA.

Upaya branding FnB dan lifestyle selalu menghadirkan tantangan dalam menciptakan identitas merek yang konsisten. 

Dalam wawancara dengan RadVoice Indonesia, Nadya Natasha selaku manajer marketing ISMAYA Group berbagi wawasan tentang cara menjaga konsistensi branding FnB dan memperkuat brand identity, sambil memastikan pesan selalu selaras dengan visi perusahaan.

Nadya bertanggung jawab atas Semaja (restoran Indonesia) dan bar NAAGA. Ia menangani media sosial, website, SEO, SEM, serta kolaborasi dengan event partner dan media. 

Nadya juga mengelola konsep acara dan brand campaign untuk memastikan semua aktivitas tetap selaras dengan identitas brand.

Menjaga Konsistensi Pesan dalam Branding FnB

ISMAYA dikenal sebagai rumah bagi brand ternama seperti Djournal Coffee, Kitchenette, The People’s Cafe, dan Semaja, yang masing-masing memiliki identitas unik dan kuat. 

Menurut Nadya, menjaga konsistensi pesan dalam branding FnB sangat penting untuk memastikan audiens mudah mengenali setiap brand.

“Sejak awal, setiap brand di ISMAYA telah memiliki arahan yang jelas. Misalnya, Semaja dikenal sebagai modern Indonesian restaurant, dan itu adalah identitas yang harus dipertahankan di setiap aktivitas pemasaran,” ucapnya. 

nadia natasha branding F&B
Nadya Natasha memastikan branding FnB di ISMAYA tetap konsisten dengan identitas unik untuk setiap brand, seperti Semaja sebagai modern Indonesian restaurant. (Semua foto oleh Nadya Natasha)

Untuk itu, Nadya menyebutkan, ISMAYA membuat brand bible yang menjadi panduan utama dalam setiap langkah. 

“Dengan adanya brand bible ini, audiens dapat langsung mengenali brand dan identitasnya tanpa perlu diberitahu berulang kali,” ujar Nadya.

Brand Bible: Panduan Utama dalam Branding FnB

Mengutip definisi dari branding agency asal US, Ramotion, brand bible adalah kumpulan dari semua elemen penting yang membentuk presentasi terbaik dari sebuah brand. 

Dokumen ini membantu tim untuk memahami dan melihat dengan jelas seluruh cerita brand, visi, nilai-nilai, tujuan, identitas, dan kepribadian brand tersebut secara konkret. 

Hal ini memberikan panduan yang jelas agar setiap langkah yang diambil tetap selaras dengan inti brand.

Nadya menjelaskan, membuat brand bible yang efektif dimulai dengan pemahaman yang mendalam terhadap konsep utama yang telah ditentukan.

“Memahami siapa target market kita, apa yang mereka sukai, dan bagaimana cara mereka berinteraksi adalah langkah pertama yang krusial,” katanya. 

branding F&B
Nadya (kedua dari kanan) menjelaskan bahwa brand bible yang efektif dimulai dengan pemahaman mendalam tentang konsep utama dan target market, serta bagaimana mereka berinteraksi dengan brand.

Dari pemahaman tersebut, penting untuk menyusun strategi komunikasi yang sesuai dengan setiap segmen pasar. Produk yang ditawarkan pun harus relevan dengan kebutuhan dan preferensi target market tersebut. 

Selain itu, Nadya juga menyarankan untuk selalu melakukan competitor check.

“Lihat apa yang dilakukan oleh pesaing kita dan cari tahu apa yang membedakan kita. Kenapa pelanggan harus memilih kita dan bukan yang lain? Itu harus jelas dalam brand bible,” tambahnya. 

Dengan brand bible yang jelas dan terstruktur, setiap keputusan dan aktivitas yang dilakukan akan selalu mengarah pada satu tujuan yang konsisten, yakni memperkuat identitas brand.

Pembeda Branding FnB di ISMAYA dengan Kompetitor

Nadya menjelaskan setiap brand yang bernaung di bawah ISMAYA memiliki karakteristik yang membedakannya dari kompetitor lain. 

Misalnya saja untuk Semaja. Nadya menyebutkan, meski ada banyak restoran Indonesia di luar sana, apa yang membedakan Semaja adalah pendekatan modern Indonesia yang diterapkannya. 

“Kami mempertahankan keaslian rasa masakan Indonesia, namun kami menyajikannya dengan cara yang lebih modern, mulai dari plating, bahan yang digunakan, hingga pengalaman secara keseluruhan,” ujarnya. 

Pendekatan ini menjadikan Semaja unik di pasar yang semakin ramai dengan restoran Indonesia.

Begitu pula dengan NAAGA, cocktail bar yang memiliki empat pilar utama yaitu: Mother Nature, Legend, Heritage, dan Royal Treasure.

Dengan identitas yang kuat dan terdefinisi jelas, NAAGA berhasil menciptakan diferensiasi yang nyata, yang membedakannya dari kompetitor lainnya dalam industri yang sama.

Humanity dalam Branding FnB

Nadya menyebutkan, salah satu hal yang sangat penting dalam branding adalah menekankan humanity, atau sisi kemanusiaan, dalam setiap interaksi. 

“Orang datang ke tempat bukan hanya karena makanannya, tetapi juga karena interaksi dengan orang-orang di baliknya,” ujarnya. 

Kepribadian dan keterlibatan tim yang ada, mulai dari chef hingga bartender, sangat berpengaruh dalam menciptakan hubungan emosional yang kuat dengan pelanggan. 

Bahkan, Nadya menambahkan bahwa PR terbaik bagi brand adalah orang-orang yang bekerja di dalamnya. 

“Apabila pelanggan merasa memiliki pengalaman positif dengan staf yang melayani mereka, mereka cenderung akan kembali,” tuturnya.

nadia natasha branding F&B
Nadya menekankan pentingnya sisi kemanusiaan dalam branding, di mana interaksi tim membangun hubungan emosional dengan pelanggan.

Ketika Brand Mulai Keluar Jalur

Terkadang, mengikuti tren yang sedang populer bisa membuat brand sedikit keluar jalur dari identitas aslinya. 

Oleh karena itu, Nadya menyarankan untuk selalu mengevaluasi apakah strategi dan konten yang dijalankan masih sesuai dengan brand bible yang telah disusun. 

Step back, relook, dan mapping ulang jika perlu,” kata Nadya.

Jika ada indikasi bahwa brand mulai kehilangan arah, langkah pertama adalah mundur sejenak dan meninjau kembali keseluruhan pendekatan yang diambil. Selain itu, perencanaan yang matang juga sangat membantu.

Kesimpulan

Dalam menjaga konsistensi branding FnB, Nadya Natasha menekankan pentingnya memiliki brand bible yang jelas sebagai panduan utama.

Dengan memahami target pasar, menyusun strategi komunikasi yang tepat, dan selalu memantau kompetitor, brand dapat mempertahankan identitas yang kuat dan berbeda di pasar.

Selain itu, sisi kemanusiaan dalam branding, seperti interaksi yang baik dengan pelanggan, juga memainkan peran penting dalam menciptakan hubungan emosional yang mendalam.

Evaluasi secara berkala dan perencanaan yang matang membantu memastikan bahwa brand tetap konsisten dan tidak terjebak dalam tren sementara.

Wawancara dengan Nadya Natasha dilakukan oleh Randy Mulyanto pada Kamis, 13 Maret 2025. Percakapan ini telah diedit agar lebih ringkas.

Contact Us!
Contact Us!
RadVoice Indonesia
Hello
Can we help you?