Strategi Arya Chandra Menerapkan Storytelling dalam Konten Internal Wings Group Indonesia

konten internal arya chandra

Di balik perusahaan besar, konten internal berperan penting untuk memperkuat budaya organisasi hingga meningkatkan hubungan antarkaryawan. 

Arya Chandra, Senior Head of Content & Activation Wings Group Indonesia, memanfaatkan kekuatan storytelling untuk menyampaikan pesan yang tak hanya informatif, tapi juga menyentuh dan membangkitkan rasa kepemilikan sebagai bagian dari tim.

Dengan pengalamannya selama satu dasawarsa di Wings Group, Arya bersama timnya berupaya memproduksi konten yang personal, inspiratif, dan berdampak bagi karyawan. 

Baca juga: Bagaimana Mengemas Brand Storytelling yang Mengena di Momen Lebaran?

konten internal arya chandra
Arya Chandra bersama timnya di Wings Group berupaya membuat konten internal perusahaan yang tak hanya informatif, tapi juga memiliki pesan personal. (Foto oleh Arya Chandra)

Pengalamannya sebagai penyiar radio di Swaragama FM Yogyakarta selama empat tahun memberinya bekal komunikasi yang kuat hingga mampu menyampaikan pesan dengan lugas dan menarik.

Arya juga pernah menjadi PR Officer di Kompas TV dan Marketing Promotion Supervisor Astra Motor sebelum akhirnya berlabuh di Wings Group. 

RadVoice Indonesia telah mewawancarai Arya terkait strateginya dalam membuat konten internal di Wings Group Indonesia. Berikut selengkapnya. 

Strategi Storytelling dalam Konten Internal Perusahaan

Bagaimana Anda menerapkan storytelling yang relevan dalam strategi konten internal perusahaan?

“Saya percaya bahwa storytelling yang efektif untuk komunikasi internal perusahaan dimulai dari cara kita memahami konteks, kultur, dan value perusahan itu sendiri.  

“Di Wings, saya selalu berangkat dari insight tentang apa yang dihadapi karyawan itu sendiri. Apakah tentang perubahan sistem, tantangan operasional, atau keberhasilan proyek yang tentunya melalui beragam proses dalam sebuah tim atau antartim. 

“Dari situ, saya berupaya menghubungkan message yang ingin disampaikan perusahaan dengan keseharian karyawan, agar mereka merasa menjadi bagian besar dari perusahaan, bukan sekadar ‘objek kebijakan’.

“Contohnya, saat kita mau melakukan komunikasi tentang proyek transformasi bisnis dengan SAP S/4HANA (sistem perencanaan sumber daya perusahaan berbasis data).

“Bukan hanya menjelaskan tentang teknologi, fitur, atau sistemnya, tapi di sini saya ingin menyampaikan bahwa proyek ini adalah sebuah langkah perubahan bersama untuk jadi lebih baik ke depannya.”

Apa format yang paling efektif untuk menyampaikan konten internal di perusahaan?

“Efektivitas format materi komunikasi sangat tergantung dari siapa objek komunikasinya sendiri dan seberapa compact pesan yang ingin disampaikan.

“Untuk membangun awareness dan emosi, saya sering menggunakan video dengan durasi yang singkat dengan message yang jelas dan to the point, tanpa harus membuat orang berpikir maksud videonya apa. 

“Tapi juga jangan terlalu banyak tulisan yang ditampilkan di dalam video. 

konten internal arya chandra
Arya menggabungkan berbagai jenis format dalam memproduksi konten internal bagi perusahaan. (Foto oleh Arya Chandra)

“Agar lebih menarik dan mudah dipahami, saya sering menggabungkan antara video, poster, dan artikel berupa e-magazine dengan timeline yang disusun sesuai story yang ingin disampaikan. 

“Hal ini dilakukan agar karyawan dapat memahami secara optimal (tidak langsung semua konten dimasukkan) dan lebih efisien. 

“Saya juga kadang bekerja sama dengan tim Corporate Event untuk mengombinasikan dengan format interaktif seperti kuis atau challenge di platform internal untuk menjaga partisipasi.

Seperti apa contohnya?

“Contohnya adalah saat peluncuran aplikasi ADK (Apresiasi Dari Kita), sebuah platform internal yang menjadi media untuk saling menyampaikan apresiasi antarkaryawan. Media yang saya pilih adalah video, poster, dan e-magazine

“Untuk video saya pisahkan menjadi tiga jenis yaitu teaser, video launch, dan video tutorial penggunaan aplikasi ADK. 

“Video teaser saya buat menjadi tiga story singkat berdurasi masing-masing maksimal 15 detik.

Baca juga: Merancang Storytelling dalam PR: Cara Menyusun Cerita yang Menarik

“Idenya tentang ‘Hal simpe; di kantor yang bikin kamu mengapresiasi rekan kerjamu’, misalnya ditebengin temen saat ke kantor, dikasih kopi pas lagi dikejar deadline, dan apresiasi karena project udah go live.

Video launch sendiri bercerita tentang background kenapa adanya aplikasi ini dan bagaimana ADK bukan cuma aplikasi tetapi habit kita untuk membangun kultur positif antarrekan kerja (atasan-bawahan-antar tim) dalam lingkungan pekerjaan.”

Bagaimana memastikan bahwa storytelling dalam konten internal yang dibuat tidak hanya menarik, tapi juga meningkatkan engagement bagi karyawan?

“Hal utama dan penting adalah relevansi konten kita dengan audiens, cerita harus dekat dan ‘membumi’, jangan terlalu ‘corporate speak’

“Saya lebih memilih bahasa yang natural, engaging, inspiring, dan kadang lebih casual. 

“Selain itu, saya selalu berupaya untuk menghadirkan unsur people, baik berupa tokoh atau kisah yang nyata. 

Arya selalu menghadirkan unsur people untuk lebih menghidupkan pesan yang ingin disampaikan. (Foto oleh Arya Chandra)

“Penerapannya seperti memperhalus kutipan mereka, banyak menampilkan wajah atau shot tentang keseharian mereka. 

“Kita juga sering menggunakan karyawan sendiri sebagai model di poster agar rasa ownership atau keterlibatan karyawan lebih terasa dalam proyek ini.

“Agar lebih maksimal, kita juga mengadakan offline event agar karyawan lain dapat berbagi cerita, kasih komentar, polling, atau mengikuti internal competition.”

Apa tantangan terbesar dalam menerapkan storytelling dalam komunikasi internal perusahaan?

“Tantangan utamanya adalah bagaimana menyeimbangkan akurasi pesan strategis dengan gaya narasi yang humanis dan engaging

“Konten internal tidak boleh misleading, tetapi juga tidak boleh kaku. Terutama ketika menyampaikan perubahan besar atau kebijakan baru, saya harus berhati-hati agar tidak menciptakan resistensi atau kesan “top-down”.

“Tantangan lain adalah keterbatasan waktu dan atensi internal. 

“Karyawan sudah dibanjiri informasi setiap hari, jadi konten harus bisa menangkap perhatian dalam hitungan detik, namun tetap menyampaikan pesan esensial secara utuh.”

Apa indikator keberhasilan dari konten internal yang Anda produksi?

“Bagi saya konten yang berhasil adalah bisa membuat orang aware, bisa mengubah pemikiran dan sikap, dan akhirnya mereka take action

“Bukan hanya dilihat atau dibaca, tapi diingat, dibahas, bahkan jadi referensi dalam keseharian karyawan. 

Baca juga: Konten Trending vs Konten Evergreen, Mana yang Lebih Penting?

“Selain itu, kualitas dari engagement yang ditimbulkan, bukan kuantitas saja.

“Bisa muncul pertanyaan atau komentar tentang materi yang sudah dibuat, karena tujuannya emang untuk bangun awareness dan readiness, bukan sekadar memberi informasi.

“Dan yang tidak kalah penting, ketika konten saya bisa menyampaikan hal kompleks jadi lebih sederhana, atau membuat hal yang biasa jadi lebih bermakna, karena saya tahu saya sedang memainkan peran strategis dalam perjalanan komunikasi perusahaan.”

Kesimpulan

Strategi storytelling dalam konten internal bukan hanya tentang bagaimana menyampaikan informasi, tapi juga menjalin koneksi emosional antara perusahaan dan karyawan. 

Melalui pendekatan yang personal dan inspiratif, Arya bersama timnya di Wings Group membuktikan bahwa komunikasi internal bisa menjadi alat yang efektif untuk memperkuat budaya perusahaan dan meningkatkan engagement dengan karyawan. 

Dengan memahami audiens internal, memilih format yang tepat, serta menjaga keseimbangan pesan yang disampaikan, konten yang disampaikan akan lebih berdampak.

Wawancara dengan Arya Chandra dilakukan pada Jumat, 11 April 2025. Percakapan ini telah diedit agar lebih ringkas.

Contact Us!
Contact Us!
RadVoice Indonesia
Hello
Can we help you?