RadVoice Ungkap Strategi Titik Koma Mengatasi Persaingan Coffee Shop ke Media Indonesia

Titik Koma, brand kopi dengan 47 cabang di 18 kota, mengetahui strategi bertahan di tengah kompetisi yang semakin sengit.

Tidak terhitung jumlah coffee shop di Indonesia, namun bagaimana para pebisnis toko kopi dapat bertahan di tengah persaingan yang semakin sengit? Titik Koma, brand kopi nasional dengan 47 cabang di 18 kota, memiliki jawabannya.

Pada Februari 2025, Titik Koma menugaskan RadVoice Indonesia untuk menulis dan mempublikasikan press release tentang apa yang coffee shop dapat lakukan agar tetap unggul.

Siaran pers tersebut kemudian terbit di beragam media online nasional seperti Kontan, Medcom, Media Indonesia, Antara, dan Suara.

Berikut proses di balik pengerjaan proyek RadVoice dengan Titik Koma.

Bagaimana Coffee Shop Dapat Bersaing?

RadVoice mewawancarai Andrew Prasetya Goenardi, salah seorang pendiri Titik Koma, untuk pandangannya bagaimana coffee shop, termasuk bisnisnya, “menjual” keunggulannya selama ini.

Pasalnya, industri ini berada di ekosistem red ocean, ditandai dengan kompetisi intens dan peluang margin keuntungan yang semakin tipis.

Menurut Andrew, branding yang kuat wajib diupayakan agar merek terus bertahan di benak konsumen. Memahami kebutuhan pelanggan dan memastikan kualitas biji kopi tetap prima pun selalu Titik Koma lakukan.

Tidak lupa juga dengan komitmen Titik Koma untuk senantiasa melatih barista dan menyajikan suguhan terbaiknya.

Ilustrasi coffee shop. Komitmen Titik Koma untuk menyuguhkan kopi terbaik terlihat dari konsistensinya dalam melatih para barista dan menghadirkan biji kopi berkualitas unggul. (Foto oleh mikayilehmedzade7/Freepik)

Pandangan Ahli Industri untuk Menunjang Perspektif

Mengacu kepada prinsip jurnalistik, RadVoice juga mewawancarai beberapa pihak eksternal dalam mengangkat setiap cerita kliennya.

RadVoice mengutip perkataan ketua perkumpulan kopi yang berpendapat bahwa sistem kemitraan yang ditawarkan Titik Koma dapat berkontribusi terhadap peningkatan konsumsi kopi di Indonesia.

Hal ini terkait dengan penawaran Titik Koma kepada para pengusaha di seluruh Indonesia untuk bermitra dengan membuka cabang-cabang baru di kotanya masing-masing.

Selain memaparkan perspektif Titik Koma selaku perwakilan bisnis, RadVoice juga menghadirkan pandangan industri guna menghadirkan konteks yang lebih luas.

Pendekatan ini memastikan bahwa siaran pers yang diterbitkan tidak hanya mempromosikan brand, tetapi menempatkan organisasi tersebut sebagai pakar di bidangnya.

Ingin mengangkat cerita Anda ke media Indonesia? RadVoice dapat membantu Anda menemukan kisah yang relevan.

Contact Us!
Contact Us!
RadVoice Indonesia
Hello
Can we help you?