Taipei Computer Association, sebuah asosiasi industri teknologi Taiwan dengan lebih dari 4.000 anggota korporat, memanfaatkan kemampuan manusia dan kecanggihan kecerdasan buatan (AI) untuk menjalankan hubungan media sebagai bagian dari Smart City Summit & Expo.
Diadakan setiap tahun, acara edisi 2025 diselenggarakan di Taipei Nangang Exhibition Center Hall 2, Taiwan, pada 18-21 Maret 2025. 2050 Net Zero City Expo juga digelar bersamaan di tempat dan waktu yang sama.
Menurut pernyataan asosiasi, pameran internasional tahun ini menghadirkan para perwakilan dari 138 kota di 59 negara dan kawasan. Para partisipan berasal dari beragam sektor seperti startup Taiwan, telekomunikasi seluler, transportasi, energi, dan AI.
Taipei Computer Association mengundang RadVoice Indonesia dan lebih dari 20 jurnalis dari beberapa negara seperti Filipina, Vietnam, Thailand, dan Ukraina untuk menghadiri kedua acara ini.
RadVoice mewawancarai Nicholle Chen, koordinator senior Tim Promosi Smart City dari Taipei Computer Association dan wakil direktur bisnis global Taiwan Smart City Solutions Alliance, yang terafiliasi dengan asosiasi.

Ini adalah artikel kedua dan terakhir berdasarkan percakapan RadVoice dengan Chen. Berikut selengkapnya.
Baca juga: Peran Media bagi Kesuksesan Pameran Internasional Taipei Computer Association di Taiwan
Komunikasi dan hubungan media berubah seiring dengan meningkatnya adopsi AI. Bagaimana dunia PR dan komunikasi beradaptasi?
“Kami masih mencari cara untuk mengintegrasikan teknologi tersebut dalam keterampilan komunikasi kami dengan semua media yang bekerja sama dengan kami.
“Saat ini, kami masih melakukannya dengan cara yang sangat tradisional: berbicara langsung tatap muka, membagikan undangan kepada anggota media secara pribadi, atau melalui referensi dari orang-orang.
“Untuk saat ini, kami hanya membayangkan peran AI dalam berbagai skenario, baik dalam lingkungan kerja kami maupun dalam skala yang lebih besar, seperti dalam pengembangan kota pintar.”

Apa yang akan tetap sama meskipun dengan hadirnya AI? Barangkali sentuhan manusia akan selalu dibutuhkan ketika kita berkomunikasi dengan orang lain.
“Bukan hanya saya, tetapi juga tim saya, telah menggunakan AI dalam kehidupan sehari-hari, seperti kebanyakan orang.
“Namun, kami masih menggunakannya pada tingkat yang sangat mendasar karena kami tetap percaya bahwa dalam komunikasi, selain menggunakannya sebagai alat, esensi komunikasi itu sendiri tetap bergantung pada bagaimana pesan disampaikan.
“Pada akhirnya, komunikasi masih bergantung pada manusia yang menyampaikan pesan dari dirinya. Saya rasa itulah yang membuat pesan benar-benar sampai, dibandingkan hanya sekadar dikirim melalui AI.”
Apa saja cara terbaik yang telah terbukti dalam menyusun dan menyampaikan pesan ini? Anda menyebutkan bahwa itu tergantung pada bagaimana kita menyampaikan pesan, bukan?
“Saya rasa itu adalah sesuatu yang untuk sementara waktu tidak bisa digantikan oleh AI.
“Tentu saja, kita bisa memanfaatkan AI untuk menemukan prospek baru dan mengakses mereka. Itu adalah beberapa alat komunikasi yang bisa kita gunakan.
“Namun, dalam hal membangun hubungan, mengundang mereka kembali, bertemu langsung, dan menjalin koneksi sebagai penyelenggara acara serta delegasi, interaksi tersebut (hanya) terjadi di tingkat yang lebih personal.
“Tentu saja, kami menggunakan AI untuk meningkatkan efektivitas pekerjaan kami di sini.
“Namun, pada saat yang sama, pengelolaan hubungan seperti ini tetap menjadi fokus utama kami, dan itu tidak bisa sepenuhnya digantikan oleh teknologi.
“Pada akhirnya, kami ingin orang-orang hadir di sini. Kami tidak ingin tempat ini hanya diisi oleh robot; kami ingin ada manusia bersama robot.”
Mengapa menurut Anda penting bagi dunia teknologi untuk berinteraksi dengan media sesering mungkin?
“Kami mencoba melihat dari sudut pandang media tentang apa yang mereka ingin kami sampaikan.
“Tentu saja, sebagai penyelenggara acara, kami ingin acara kami berhasil. Jadi, jika media dapat memberi kami arahan mengenai apa yang mereka harapkan, kami tentu ingin menyesuaikan diri dengan ekspektasi mereka.”

Kesimpulan
Taipei Computer Association memanfaatkan AI dan hubungan personal dengan media guna menjangkau berbagai jurnalis internasional di 2025 Smart City Summit & Expo.
Menurut Nicholle Chen, perwakilan Taipei Computer Association, AI dapat mempermudah pekerjaan asosiasinya, namun relasi individual tetap penting dan tidak dapat dikesampingkan di era teknologi.
Bagi Chen, AI dapat menemukan berbagai prospek baru. Namun, membina hubungan dengan media tetap membutuhkan sentuhan manusia dan tidak dapat sepenuhnya tergantikan oleh teknologi.
Wawancara dengan Nicholle Chen dilakukan pada Rabu, 19 Maret 2025. Percakapan ini telah diedit agar lebih ringkas.