Gen Z adalah generasi yang selektif dalam mengonsumsi berita. Mereka lebih menghargai informasi yang jelas, berbasis fakta, dan cenderung menghindari judul sensasional.
Bagi jurnalis, menyusun headline berita untuk gen Z yang menarik tanpa clickbait menjadi langkah penting dalam membangun kepercayaan serta meningkatkan engagement.
Clickbait mungkin efektif menarik perhatian, tetapi justru dapat merusak kredibilitas media atau brand di mata gen Z. Mereka menghindari berita dengan judul yang berlebihan, terutama jika disertai iklan, paywall, atau pop-up langganan.
Business Insider mencatat bahwa banyak dari mereka langsung melewatkan artikel dari media besar jika judulnya terkesan bombastis.
RadVoice Indonesia akan membahas cara menyusun headline berita untuk gen Z yang tetap menarik tanpa clickbait, sekaligus memberikan panduan praktis agar berita Anda lebih efektif.
Mengapa Headline Berita untuk Gen Z Harus Berbeda?
Gen Z dikenal sebagai generasi yang lebih terdidik dan skeptis dibandingkan generasi sebelumnya. Menurut riset dari CM Group, mereka lebih praktis dalam menilai informasi dan tidak mudah percaya begitu saja, terutama dalam menghadapi berita yang beredar luas di media digital.

Oleh karena itu, pendekatan dalam menyusun headline berita untuk gen Z harus disesuaikan agar tetap menarik tanpa mengorbankan kredibilitas. Jika tetap menggunakan clickbait, ada beberapa dampak negatif yang dapat timbul:
- Menurunkan kredibilitas media: Penggunaan clickbait dapat membuat gen Z meragukan integritas sumber berita, sehingga menurunkan kepercayaan mereka terhadap media atau brand tersebut.
- Memicu rasa kecewa dan ketidakpercayaan: Mengutip dari Kompasiana, ketika isi berita tidak sesuai dengan ekspektasi yang dibangun oleh judulnya, gen Z merasa kecewa dan cenderung tidak mempercayai sumber tersebut di masa mendatang.
- Mengurangi loyalitas dan engagement jangka panjang: Kekecewaan berulang akibat clickbait dapat membuat gen Z berhenti mengikuti atau berinteraksi dengan media atau brand yang bersangkutan, sehingga menurunkan loyalitas dan keterlibatan mereka.
Baca juga: 5 Rahasia Membuat Judul Opini Menarik Perhatian Pembaca
Cara Membuat Headline Berita untuk Gen Z
Menyusun headline yang dapat menarik perhatian gen Z tanpa menggunakan clickbait memerlukan pendekatan yang strategis.
Kejelasan, relevansi, serta dukungan data menjadi elemen penting dalam membangun kepercayaan dan meningkatkan keterlibatan mereka sebagai audiens. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan.
Fokus pada Kejelasan dan Keakuratan
Gen Z cenderung lebih menghargai informasi yang disampaikan secara langsung tanpa perlu interpretasi berlebihan. Oleh karena itu, penggunaan kalimat yang lugas dan akurat sangat diperlukan dalam menyusun headline berita untuk gen Z.

Hindari kata-kata yang bersifat bombastis atau berlebihan yang dapat memberikan kesan manipulatif.
Misalnya, dibandingkan menggunakan headline seperti “Terungkap! Fakta Mengejutkan di Balik Kasus Ini”, lebih baik memilih “Hasil Investigasi: Fakta Baru di Balik Kasus X.”
Baca juga: 5 Contoh Lead Berita yang Menarik Perhatian Pembaca
Gunakan Bahasa yang Relevan dan Natural
Pemilihan bahasa dalam headline harus disesuaikan dengan platform serta karakteristik audiens.
Gaya komunikasi di media sosial seperti TikTok dan Instagram cenderung lebih santai dibandingkan di LinkedIn, sehingga penting untuk menyesuaikan tone yang digunakan.
Namun, penggunaan tren bahasa harus tetap wajar dan tidak terkesan dipaksakan, karena gen Z dapat dengan mudah mengenali upaya yang terlalu berlebihan untuk terlihat relevan.
Manfaatkan Data atau Fakta Menarik
Headline yang mengandung angka atau data konkret lebih menarik bagi gen Z, karena memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai isi berita.
Sebagai contoh, dibandingkan dengan “Semakin Banyak Anak Muda Menggunakan Aplikasi X”, headline “70% gen Z Menggunakan Aplikasi X untuk Produktivitas” lebih menarik dan kredibel.
Selain itu, menyertakan kutipan dari sumber terpercaya juga dapat meningkatkan kredibilitas berita yang disajikan.

Baca juga: Dimas Jarot Bicara Jurnalisme Data: Mengolah Angka Jadi Cerita
Membuat Headline yang Memancing Rasa Penasaran Secara Etis
Membangun rasa penasaran dalam headline berita untuk gen Z tetap dapat dilakukan tanpa harus menggunakan clickbait.
Pendekatan yang dapat diterapkan adalah dengan menggunakan pertanyaan yang menggugah minat pembaca, misalnya “Apa Saja Tren Media Sosial yang Disukai gen Z di 2024?”
Headline seperti ini memberikan gambaran yang jelas mengenai isi berita tanpa menciptakan ekspektasi yang berlebihan.
Sebaliknya, judul yang bersifat manipulatif seperti “Anda Tidak Akan Percaya dengan Tren Ini!” justru dapat mengurangi kredibilitas dan kepercayaan audiens.
Kesimpulan
Gen Z adalah generasi yang selektif dalam mengonsumsi berita, lebih menghargai informasi yang jelas, berbasis fakta, dan menghindari clickbait. Penggunaan judul yang berlebihan dapat menurunkan kredibilitas media, memicu ketidakpercayaan, dan mengurangi loyalitas audiens.
Untuk menarik perhatian gen Z tanpa clickbait, media perlu fokus pada kejelasan, menggunakan bahasa yang relevan, serta menyertakan data atau fakta menarik. Selain itu, headline yang memancing rasa penasaran secara etis lebih efektif dibandingkan judul manipulatif.
Dengan pendekatan ini, berita dapat lebih dipercaya dan meningkatkan keterlibatan audiens dalam jangka panjang.