Berpengalaman lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik, Christina Andika atau akrab disapa Ina, telah lama mendalami penulisan konten travel.
Saat ini menjabat sebagai editor online di DestinAsian Indonesia, Ina sebelumnya berkarier sebagai editor gaya hidup selama hampir sepuluh tahun di CNNIndonesia.com.
Perjalanan menulis tentang konten travel dimulai sejak bergabung di Kompas.com dua belas tahun lalu, dan terus berkembang hingga kini.
Tips Membuat Konten Travel Memikat
Kepada RadVoice Indonesia, Ina berbagi tips dan inspirasi pembuatan konten travel yang memikat. Berikut selengkapnya.
Bagaimana cara menemukan angle yang unik dan menarik untuk membuat konten travel?
“Setiap hal baru yang ditemukan saat traveling adalah hal yang menarik. Jadi angle unik dan menarik ada di banyak sisi asalkan kita jeli melihatnya.
“Hal kecil dan terlihat remeh juga akan jadi menarik jika tak banyak orang pernah membahasnya.
“Pastikan angle yang diambil belum banyak diceritakan orang lain. Atau jika sudah banyak diceritakan, pastikan ada satu cerita yang belum pernah dibahas sebelumnya. Gali info lebih dalam, lengkap, dan komprehensif.
“Jangan lupa banyak membaca dan bertanya untuk mendapatkan sudut cerita yang unik dan menarik.”
Anda butuh bantuan menulis konten travel? Hubungi RadVoice sekarang.
Apa saja yang sebaiknya digali saat melakukan riset sebelum membuat konten travel?
“Riset sebelum traveling dan membuat itinerary adalah satu hal yang paling menyenangkan saat merencanakan traveling.
“Mengumpulkan informasi lewat internet, bertanya kepada orang lain yang mungkin sudah pernah trip ke sana atau kawan yang merupakan warga lokal, akan memberikan inspirasi cerita tersendiri yang menjadi ide tulisan.
“Melakukan riset sebelum traveling adalah langkah penting untuk memastikan perjalanan sukses, terutama jika tujuannya adalah menciptakan konten yang menarik, bermakna, dan inspiratif.
“Pertama, perlu identifikasi topik utama yang akan dieksplorasi. Setiap destinasi memiliki banyak dimensi yang menarik. Tentukan terlebih dahulu fokus utama, seperti misalnya, kuliner lokal, apakah ada makanan khas yang wajib dicoba? Adakah cerita sejarah atau tradisi di balik hidangan tersebut?
“Kemudian dari budaya dan seni, apakah ada festival, kesenian tradisional, atau adat istiadat yang unik dan mungkin saja sedang berlangsung saat trip ke sana.
“Lalu kekayaan alam, tempat wisata alam mana yang menjadi daya tarik utama? Adakah aktivitas outdoor seperti hiking atau snorkeling yang bisa dilakukan?
“Bisa juga lifestyle dan kehidupan sehari-hari. Bagaimana kebiasaan masyarakat setempat? Adakah pasar tradisional, kafe lokal, atau gaya hidup tertentu yang menarik?
“Terakhir adalah sejarah, misalnya tentang bangunan bersejarah atau sejarah kota yang bisa menjadi bagian dari kisah perjalanan.
“Setelah menentukan topik, kita bisa melihat kondisi sekitar. Dari musim, apakah bepergian di musim panas, dingin, hujan, karena ini menentukan pakaian, aktivitas, dan aksesibilitas tempat tujuan.
“Kemudian, pilihan transportasi dan akodomasi. Misalnya apakah ada bus, kereta, taksi online, atau kendaraan tradisional? Lalu hotel sesuai budget dan dekat dengan lokasi utama? Apakah ada pemandu?
“Kita juga harus memperhatikan kebiasaan dan etika lokal dengan menghormati budaya setempat. Pelajari juga kebiasaan berpakaian agar tidak salah kostum atau tidak sopan.
“Cek juga keamanan lokasi untuk traveling, khususnya solo traveler.”
Apa kesalahan umum yang kerap terjadi dalam membuat konten travel dan bagaimana menghindarinya?
“Kesalahan umum yang sering terjadi ketika membuat konten travel adalah terlalu percaya diri dengan angle cerita yang diambil.
“Seringkali beranggapan kalau belum banyak orang yang angkat story tersebut. Padahal, sebenarnya sudah banyak ditulis orang lain, sehingga tidak ada kebaruan dalam tulisannya.
“Selain itu, seringkali tulisan yang dibuat hanya di permukaan. Cerita tidak lengkap, tidak detail, dan tanpa narasumber kompeten bila menyangkut sejarah sehingga tulisannya seperti sekadar cerita.”
Bagaimana cara Anda mengelola waktu antara menikmati perjalanan dan membuat konten travel?
“Ini tentu saja dua hal yang berbeda, tapi tak berarti keduanya tak bisa berjalan beriringan.
“Anda masih bisa menikmati perjalanan sembari membuat konten. Buat perencanaan dan itinerary yang lengkap dan rinci, dan usahakan melakukan sesuai perencanaan.
“Setelahnya, nikmati perjalanan untuk liburan. Namun jangan juga terlalu kaku, jika di tengah liburan menemukan angle menarik, maka buatlah juga jadi konten.”
Tips apa yang bisa diberikan untuk membuat tulisan travel yang menarik dan berbeda dari yang lain?
“Temukan ciri khas tulisan Anda, cari angle menarik dan buat tulisan yang mendalam, temukan narasumber yang kompeten dan paham cerita yang ingin diangkat.
“Gali informasi yang tepat, buat cerita dengan alur yang mengalir sehingga pembaca akan mudah memahami inti cerita.
“Tips penting lainnya: jangan bertele-tele dan lebay.”
Kesimpulan
Dari wawancara dengan Ina, membuat konten travel yang memikat membutuhkan riset mendalam dan kemampuan menangkap detail unik dari sebuah perjalanan.
Ina menekankan pentingnya menentukan fokus topik yang akan dieksplorasi terlebih dulu, seperti misalnya kuliner, kekayaan alam, atau sejarah.
Setelah itu, penting untuk menggali informasi yang tepat dan menceritakan dengan alur yang mengalir agar pembaca mudah memahami kontennya.
Dengan pengalamannya selama ini, Ina membuktikkan bahwa perpaduan kreativitas, kejelian, dan pemahaman terhadap kebutuhan pembaca menjadi kunci membuat konten travel yang memikat.
Wawancara dengan Christina Andika dilakukan pada Kamis, 21 November 2024. Percakapan ini telah diedit agar lebih ringkas.